Sukses

Entertainment

Perjuangan Restorasi Film 3 Dara untuk FFI 2016

Fimela.com, Jakarta Ajang penganugerahan bagi insan perfilman Tanah Air, Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini mengangkat tema Restorasi. Dengan tema tersebut, film lawas 3 Dara karya Usmar Ismail dipilih untuk direstorasi master pita film oleh rumah produksi S.A. Films. Pemutaran 3 Dara yang sudah direstorasi nantinya akan jadi pembuka rangkaian kegiatan FFI 2016.

Merestorasi film, Windra Benyamin selaku orang yang merestorasi audio film 3 Dara mengatakan ada tantangan tersendiri melakukan pekerjaannya. "Kita diskusi berhari-hari dan penasaran. Awalnya nggak berani merestorasi, kita coba dari restorasi noise dan audionya putus. Dialog tidak ada, jadi tidak boleh ada dubbing. Tantangannya ngalahin penyakit dialog kecil, noisenya besar," ucap Windra di Plaza Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2016).

Cuplikan adegan Tiga Dara karya Usmar Ismail (1956)

Selain audio, 3 Dara juga direstorasi dari sisi fisik film. Hal ini dilakukan Lintang Gitomartoyo selaku perestorasi fisik. "Saya belum pernah perbaikan fisik. Saya hidup di masa digital, seluloid cuma foto. Ini memegang langsung kamera negatif dan sound negatif. Itu harus diperbaiki fisiknya. Repairnya dua tahapan. Pertama, inspeksi. 38 reel total yang harus saya cek kondisinya, saya catat, rekam lalu lihat apakah ada kerusakan," kata Lintang.

Bukan hal mudah merestorasi film yang cukup lawas seperti 3 Dara. Namun, demi tema Restorasi yang diangkat FFI 2016, Lintang melanjutkan harus bisa menyelesaikan tugasnya.

Film Tiga Dara karya H. Usmar Ismail. Foto: Youtube

"Di film ini terjadi seluloidnya ada debu kristal-kristal gitu, debunya berterbangan. Berbahaya buat kesehatan orang. Seluloid ini bentuknya keriting tidak lurus lagi jadi sulit masuk scanning. Harus memegang seluloid dari tahun 1956. Satu-satunya di dunia. Kalau ada apa-apa nggak ada gantinya. Takut megang," terang Lintang.

Film 3 Dara sendiri memiliki 150 ribu frame dengan durasi hingga 120 menit. Dalam tahap merestorasi, kendala yang sangat parah adalah adanya kerusakan dalam setiap frame. "Tiap frame ada kerusakan. Kerjaan saya kayak bersih-bersih foto pake Photoshop. Butuh stamina karena sampai 150 ribu frame, saya harus kuat liat gambar terus menerus," timpal Taufiq Marhaban bagian Restorasi Digital.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading