Fimela.com, Jakarta Harimau telah menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Di beberapa hutan Indonesia ada beberapa spesies harimau di antaranya harimau Jawa, harimau Bali, dan juga harimau Sumatera. Dan Nugie pun merasakan demikian karena tak mau kehilangan ciri khas Indonesia.
"Karena saya orang Indonesia. Saya nggak mau kehilangan yang namanya maskot Indonesia yang sangat dipuja dan dibanggakan sekaligus punya nilai sejarah tinggi untuk Indonesia," ujar Nugie di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Advertisement
BACA JUGA
Saking cintanya dengan harimau, Nugie pun sering membuat perangkap untuk bisa bertemu dengan predator utama tersebut. Namun bukan perangkap untuk menyakiti 'Sang Macan', melainkan hanya perangkap kamera agar bisa menangkap kebiasaan dari harimau.
"Emang gue gak mau 'etemu). Kalau secara dicapture pernah tapi waktu itu kita pakai kamera trap, tapi gua nggak bersentuhan secara langsung karena sangat mengganggu alamiah dia," tutur adik kandung Katon Bagaskara itu.
Harimau menurut Nugie merupakan hewan yang sangat individualistis. Dan setiap individu memiliki kebiasaan dan ciri khas berbeda, baik dari bentuk, corak belang maupun bau dari air kencingnya.
"Gua sangat seneng banget kamera trap yang kita pasang tapi dapat gambar gua bakal seneng banget. Gua baru tahu harimau itu punya ciri-ciri yang sangat signifikan, yang saya tahu mulai dari belangnya, pipis baunya itu semua punya karakteristik sendiri," imbuhnya.
Nugie menegaskan sebagai binatang buas harimau tak selayaknya ditangkap dan dijadikan hewan peliharaan. Ketika hal itu terjadi maka sifat alami seekor harimau akan berubah.
"Kalau dia sudah kenal manusia dia akan berubah prilakunya, kayak kita akan kasih makan sama kita akhirnya dia mau deket-deket sama kita, padahal itu hal yang membahayakan. Jadi biarkan dia hidup dengan habitatnya sendiri," tukas Nugie.