Fimela.com, Jakarta Kekuatan sebuah kebebasan dalam berkarya di industri musik mampu membuat seorang musisi dapat lebih menggali kreativitas dan sebuah wadah untuk mengeksplorasi diri. Hal itulah yang dirasakan Tata Janeeta yang mengambil langkah besar untuk mantap bersolo karier.
***
Penyanyi asal Bandung, Jawa Barat ini terjun ke dunia yang membesarkan namanya lewat sebuah audisi menyanyi yang digelar musisi handal, Ahmad Dhani. Berbekal kualitas vokal mumpuni dan ciri khas suara yang kuat, Tata berhasil menyabet posisi sebagai salah satu personel di grup bernama Dewi Dewi di tahun 2006 lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Setelah melejit bersama lagu bertajuk Begitu Salah Begitu Besar, Dewi Dewi dibubarkan dan Tata bergabung dalam duo Mahadewi. Namun, kemudian ia menyelesaikan kontrak bersama Republik Cinta Management milik Ahmad Dhani tahun 2011 usai 5 tahun bersama.
Bukan perkara mudah bagi Tata akhirnya memilih untuk mantap bersolo karier. Banyak kendala yang ia hadapi pasca hengkang dari manajemen yang selama ini ia naungi. Tetapi, ia terus berusaha dan bangkit dengan menawarkan konsep di jalur solo yang benar-benar mencerminkan dirinya sebagai seorang penyanyi.
"Lebih ke strong woman, simple tapi elegan. Kalau karakter suara, kita nggak usah omongin orang juga tahu aku ke pop ballad, rock," ungkap Tata Janeeta di sela wawancara bersama Bintang.com (29/7/2016).
Sebelumnya, langkah Tata untuk bersolo karier sempat tertahan oleh rasa putus asa dan ada ketidakyakinan pada diri sendiri. Hingga Bebi Romeo hadir dan menawarkan Tata untuk menyanyikan satu lagu di album garapan sang musisi handal tahun 2015.
Eksistensi bersolo karier Tata Janeeta kian cemerlang dengan meluncurkan sederet karya termasuk single terbarunya bertajuk Korbanmu yang dirilis pada 20 Juli lalu. Tata juga berbagi cerita di balik perjalanan karier, single hingga project selanjutnya. Simak petikan wawancara eksklusif Bintang.com yang dihimpun reporter Putu Elmira dan fotografer Adrian Putra di kantor Bintang.com, Gondangdia, Jakarta Pusat.
Advertisement
Solo Karier & Single 'Korbanmu'
Tata Janeeta berbagi kisah mengenai perjalanan bersolo karier dengan sebuah kebebasan yang membuat dirinya total berkarya. Termasuk, masa transisi grup ke solo serta sang single baru, Korbanmu.
Bagaimana proses dari grup hingga bersolo karier?
Tahun 2006 aku mulai start sama Dewi Dewi, 2011 saya selesai RCM kontrak 5 tahun. Sebenarnya Mas Dhani nawarin, saya pingin mencoba berdiri sendiri, pengalaman baru, bisa nggak berdiri bersolo karier. Akhirnya saya keluar. Setelah itu saya diam dulu karena nggak segampang itu. Saya tertahan hamil, ada perasaan putus asa. Kabar baik datang dari Bebi Romeo nawarin ngisi lagu satu lagu , Bebi composer yang handal, lalu ok, saya coba dan jadi diri sendiri. Saya sempat nggak percaya diri. Awalnya mas Bebi cerita semua orang nggak percaya kalau lagu itu bakal nge-hits, lagu Bawalah Cintaku dan lagu itu naikin namaku.
Setelah itu aku mencoba keluarin single lagi, Penipu Hati ciptaan aku sama Franky dan Alhamdulilah lagu itu booming. Perjuangan Penipu Hati nggak gampang, beberapa label nggak terima lagu itu akhirnya aku ketemu Alfa Records, diambil sama mereka. Mas Bebi ngajak kolaborasi di album Signature Bebi Romeo itu judulnya Jangan Sedih itu recycle lagu Mas Bebi. Selesai itu saya coba lagu single lagu sudah 3 tahun Penipu Hati terutama orang terdekat bilang harus keluar single baru.
Lagu sebenernya banyak dari temen-temen pencipta lagu, saya itu pingin nyanyiin lagu dapat soulnya sama lagu itu. Kalau lagunya nggak merinding, saya nggak mau bawain. Saya pikir lagu apa, saya punya stock 1 lagu sama Franky dia berperan besar dalam pembuatan lagu Penipu Hati, Korbanmu.
Bagaimana perbedaan yang terasa dari grup dan kini bersolo karier?
Sekarang lebih kerja keras sendiri, dulu diurusin sama manajemen. Sekarang pikirin semua sendiri rekaman, nyanyi mesti gimana, feel mesti dapat, improve bikin sendiri. Korbanmu ini saya yang bikin semua. Berasa banget saya lebih ngerasa bebas untuk explore diri saya. Kalau grup ada orang lain di dalam itu, otomatis perasaan, nyanyi mesti ada grafik verse sampai refrain dapet feelnya, kalau di grup nggak enaknya tiba-tiba di refrain awalnya nggak ngerasain sakit di verse. Kalau solo otomatis nyanyi dari awal sampai akhir, dapet banget.
Mengapa memilih lagu pop ballad?
Kayaknya karakter aku memang di sini deh, aku enjoy, seneng di genre ini. Ini jiwa gue banget, nyanyiin lagu ini aku seneng. Mungkin karena karakter aku yang melankolis, sensitif masalah cinta karena aku salah satu orang yang masih percaya sama cinta sejati.
Single terbaru Korbanmu itu bercerita tentang apa?
Lagu ini lebih harmonis, indah, simple enak didengerin, berkali-kali pun didengerin nggak bikin kuping jengah menurut aku. Lagu ini tentang pengkhianatan dua orang, kekasihnya dan sahabatnya. Di lagu ini aku yang nyanyi, otomatis wanita tapi ini universal, siapapun bisa jadi korban nggak cuma perempuan yang jadi korban laki-laki , banyak juga laki-laki yang jadi korban perempuan. Lagu ini benar-benar mengekspresikan perasaan orang-orang yang pernah jadi korban pengkhianatan sahabatnya.
Apa saja yang dihadapi dalam proses penggarapan single Korbanmu?
Penggarapan otomatis aku punya tim,misalnya laguku ini nanti ada arranger, yang aransemen lagu sampai berapa kali lagu dibongkar. Aku pengen lagu ini jadi baper orang-orang, nggak mau asal aja ngeluarin lagu, ikut campur di penggarapan lagu ini, video klip aku datangi directornya. Susahnya di situ, tapi aku merasakan senang nanti hasil pada saat masyarakat suka sama karya aku.
Video Klip & Project Selanjutnya
Single Korbanmu merupakan salah satu bentuk totalitas Tata Janeeta dalam berkarya. Ia bahkan ikut ambil bagian dalam penggarapan, penyelesaian hingga memberi emosi dan melibatkan perasaan yang kuat di dalam video klip single yang dirilis pada 20 Juli lalu ini.
Bagaimana dengan video klip Korbanmu?
Video klipnya seru, spesial lagu ini spesial buat aku. Video klipnya bikin 2 hari di Jogja, konsepnya sangat berbeda dari video klip-video klip yang pernah aku bikin dulu sama Dewi Dewi, Mahadewi, aku sendiri waktu Penipu Hati. Konsepnya bener-bener story tell, jadi aku nggak ada nyanyi sama sekali. Biasanya kalau video klip menonjolkan sosok penyanyi biar penonton tahu penyanyinya. Aku ambil risiko nggak nyanyi karena aku pingin video klip menyampaikan isi dari lagunya. Kalau kita potong, perasaan lari dari video klip. Mudah-mudahan sampai messagenya.
Kapan video klipnya akan launching?
Itu bakal launching bulan depan Insha Allah. Di situ bener-bener aku total akting sampai aku nangis. Akhirnya di video klip itu saya berhasil nangis sejati-sejadinya. Bagus banget, pokoknya bagus banget video klipnya. Kita punya karya sendiri, terlibat dalam semua hal lihat hasilnya seneng.
Bagaimana memutuskan untuk terlibat di video klip?
Sebenarnya aku tidak terlibat yang secara besar cuma saat finishing aja, konsep udah tahu aku pingin di situ ada sesuatu yang beda. Aku ikut lebih ikut andil dalam finishing secara konsep dari director. Biasanya aku nggak ikut, RCM atau Penipu Hati aku nggak ikutan. Kali ini kau datengin ke rumah director, dan director bilang ini baru kali pertama si penyanyi dating ke rumah ikutan editing.
Bagaimana untuk project ke depan?
Aku pengen album mudah-mudahan, aku berharap dari single ini. Sekarang industri ini lagi kurang bersahabat tidak gampang untuk bisa mendistribusikan CD, album. Saya salah satu orang yang berharap mudah-mudahan lagu ini nge-hits sehingga nanti ada beberapa yang udah deal, kalau single ini bisa booming seperti Penipu Hati, istilahnya ada distributornya. Mudah-mudahan pendengar dan penikmat musik suka lagunya.
Bagaimana tanggapan fans dengan single Korbanmu?
Baper semua sih, kalau aku lihat dari dua hari Alfa Records share ke YouTube, teaser dan video lirik komen sudah banyak, 2000 viewers, komen banyak baper banget. Aku udah seneng banget.
Apa harapan untuk single terbaru dan karier bermusik?
Mudah-mudahan aku masih bisa dipercaya tetap mewarnai belantika musik Indonesia. Mudah-mudahan suatu saat nanti aku bisa ada di tempat yang sama seperti halnya teman-teman aku yang beruntung bisa menempati posisi yang seharusnya bisa aku dapatin. Mungkin karena aku penyanyi yang kurang sensasi secara kualitas aku yakin sama diriku sendiri seharusnya aku sudah bisa di situ. Suatu saat aku yakin masyarakat Indonesia akan lebih pintar memilih menelaah yang mana yang bagus as penyanyi sebagai musisi.
Menghadapi berbagai hal dalam bermusik, Tata Janeeta akhirnya mantap memutuskan untuk bersolo karier dengan mempersembahkan karya yang berisi totalitasnya. Kebebasan merupakan unsur yang membuat Tata dapat kian mengeksplorasi kemampuan diri.