Fimela.com, Jakarta Kasus kematian seorang anak berusia 8 tahun, Angeline, memang sempat menjadi sorotan pertengahan tahun lalu. Bagaimana tidak, Angeline secara sadis dibunuh dan dikubur di perkarangan rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe, Sanur, Bali. Saat ditemukan pihak kepolisian, jasadnya sudah membusuk. Dan ironisnya, Angeline masih memeluk boneka kesayangannya di bawah tanah.
BACA JUGA
Advertisement
Terinspirasi kisah tersebut, sebuah film berjudul Untuk Angeline telah selesai diproduksi dan tengah tayang di bioskop Indonesia. Film garapan sutradara Jito Banyu ini dibintangi oleh sejumlah nama bintang berbakat Tanah Air seperti Naomi Ivo, Kinaryosih, Roweina Umboh, Paramitha Rusady dan Teuku Rifnu Wikana. Sebelum menyaksikan filmnya di bioskop, yuk simak tujuh fakta menarik di balik produksi film Untuk Angeline.
1. Niken Septikasari selaku produser tak mempermasalahkan pendapatan film Untuk Angeline
2. Untuk Angeline menjadi film kedua Paramitha Rusady dengan sang kekasih, Hans De Kraker, setelah film Ketika Bung di Ende (2013)
3. Seto Mulyadi alias Kak Seto sempat memprotes produksi film Untuk Angeline
4. Sebelum rilis 21 Juli 2016, film Untuk Angeline ditargetkan tayang di dua tanggal 'istimewa'
5. Melibatkan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)
6. Kampanye nasional
7. Penulis skenario, Laela Nurazizah, melakukan riset langsung ke lokasi kejadian dan orang-orang yang terkait dalam hidup Angeline
Film Untuk Angeline dapat menjadi 'alarm' masyarakat akan kasus kekerasan yang sering terjadi kepada anak. Seperti namanya, Angeline telah sukses menjadi angel (malaikat) bagi orang-orang sekitarnya, pun bagi masyarakat luas, meski dirinya telah berpulang ke Maha Kuasa.