Fimela.com, Jakarta Dunia entertainmen menuntut penampilan yang prima. Untuk perempuan kaidah umum biasanya harus langsing, rambut panjang dan kulit putih nan mulus. Saat masih aktif sebagai model dan peragawati, Agni Pratistha benar-benar mentaati kriteria itu. Namun setelah menikah, hamil dan punya anak, peraih gelar Putri Indonesia 2007 ini meredefenisi istilah cantik yang sebelumnya ia pegang. Menurutnya cantik tidak harus terlalu kurus.
***
Ketika Agni memiliki tubuh yang langsing, rambut panjang terurai ia justru merasa tak bahagia. Kala itu perempuan bernama bernama lengkap Agni Pratistha Arkadewi Kuswardono ini merasa tersiksa. “Padahal saat itu tubuh saya langsing banget, rambut hitam terurai. Pokoknya orang bilang saya oke banget deh. Tapi saat bercermin saya selalu merasa kurang dan kurang. Karena merasa kurang saya jadi terdorong ingin langsing dan langsing lagi. Diet ketat, makan diatur pokoknya tersiksa sekali demi mendapatkan apa yang disebut cantik itu,” katanya.
Advertisement
Bertahun terpenjara dalam citra cantik menurut industri hiburan, setelah berkeluarga semuanya berubah. Perubahan alamiah pun terjadi ketika menikah dengan Ryan Athony Manoarfa, kemudian hamil dan melahirkan. Badan yang dulu langsing singset menjadi melar. “Saya sempat risau juga dengan keadaan tubuhku yang berubah banget. Tapi saya sadar sudah tak mau lagi diperbudak oleh defenisi cantik industri hiburan yang selalu memuja perempuan yang bertubuh langsung. Saya berontak dan mencoba realistis dengan keadaan,” kata wanita kelahiran Canberra, Australia, 8 Desember 1987 ini.
Agni tak mau anaknya menjadi korban hanya karena keinginan untuk mendapatkan tubuh langsing. Karena itu ia tidak terlalu ngoyo untuk mengembalikan tubuhnya seperti sebelum menikah. “Saya percaya diri dengan keadaan sekarang. Apalagi suamiku juga tidak menuntut saya harus langsing seperti dulu. Akhirnya saya seperti meredefenisi kembali apa itu cantik. Cantik itu ya tidak harus selalu langsing banget. Yang terpenting adalah sehat, kulit bersih dan terjaga,” papar ibu dari Rudra Arka Manorfa ini.
Sisi lain yang bisa dieksplorasi adalah kecantikan dari dalam diri, atau yang biasa diistilahkan dengan inner beauty. Dan sisi ini menurut Agni justru jauh lebih penting dariada kecantikan ragawi. “Kan waktu ikut Putri Indonesia dulu kita ditekankan pada 3B; brain, beauty and behaviour. Bahwa cantik itu ada tiga dimensi. Satu yang bersifat fisik, dan dua lagi bersifat non-fisik. Inilah yang dinamakan inner beauty,” papar bintang film Mengejar Matahari, Cinta Tapi Beda, Jakarta Hati dan 9 Summers 10 Autumns.
Kini meski tubuhnya tak selangsing dahulu sebelum menikah, Agni Pratistha tetap happy. “Kalau bicara happy atau tidak happy justru sekarang lebih happy. Dulu saat langsing malah tertekan terus,” katanya.
Prioritas Agni sekarang memang bukan lagi dunia entertainmen meski dia tidak meninggalkan dunia yang sudah melambungkan namanya. Keluarga baginya adalah prioritas utama. “Sekarang yang utama adalah keluarga. Syuting yang kalau ada yang cocok yang ambil, soalnya kelamaan enggak syuting ternyata kangen juga,” aku Angi kepada Edy Suherli, Hasan Mukti Iskandar dan fotografer Febio Hernanto dari Bintang.com. Inilah petikan selengkapnya.
Advertisement
Cantik Ala Agni Pratistha
Agni Pratistha berusaha mendefisikan ulang kata cantik setelah ia menikah, hamil dan punya anak. Seperti apa kecantikan yang kontekstual dengan keadaannya sekarang ini?
Lama tak tak kelihatan apa saja kesibukan Anda sekarang ini?
Setelah melahirkan anak pertama, saya sekarang memang lebih banyak di rumah. Tapi saya enggak meninggalkan dunia entertainmen ya. Saya masih terlibat syuting juga untuk film yang berjudul Pinky Promise yang rencananya akan tayang pada bulan Oktober 2016 nanti. Selain itu bersama suami saya juga sedang menekuni bisnis kue. Ya karena aktifitasnya lebih banyak di rumah saya coba bisnis kue. Perkembangan bisnis kue saya ini lumayan bagus untuk skala rumahan.
Anda masih berakting, nah sekarang apa target Anda dalam bidang akting?
Dalam berakting aku ingin dalam setiap karakter yang diperankan. Dalam film yang saya bermain di dalamnya, minimal membekas di benak penonton. Kalau bisa peran yang saya mainkan bisa menginspirasi orang lain. Itu saja kok, saya enggak terlalu muluk-muluk. Soalnya di luar sana banyak banget aktor dan aktris yang cantik atau ganteng. Banyak juga aktor dan aktris yang hebat. Karena itu saat main film saya punya target.
Pasca melahirkan apakah Anda masih berusaha mengembalikan bentuk pada seperti dulu?
Sebelum menikah saya memang aktifnya sebagai model dan peragawati, baru kemudian ikut Putri Indonesia. Karena profesi itu bentuk tubuh memang amat dituntut untuk langsing. Nah setelah hamil mulai badan saya mekar. Setelah melahirkan pun masih mekar, hehehe. Ya bagaimana lagi ya. Makanya banyak teman yang bilang ayo dong balikin lagi seperti dulu. Untungnya suamiku tidak terlalu menuntut, dia happy kok dengan kondisi aku yang sekarang ini. Yang penting sehat ya.
Anda tetap melakukan olah raga untuk membuat tubuh menjadi sehat?
Oh tentu, olah raga itu tetap, cuma tujuannya bukan untuk membuat badan saya menjadi kurus banget seperti sebelum menikah dulu. Sekarang tujuan olah raganya biar tubuh menjadi sehat. Nah saya juga bisa menjadi role model untuk keponakan-keponakan. Bagaimana mereka juga mau berolah raga agar tubuh mereka menjadi sehat. Jadi saya tidak mau lagi terjebak dalam perangkap kalau kurus itu cantik dan gemuk itu enggak cantik. Waktu menjadi model dan peragawati dulu memang harus banget kurus. Kalau sekarang sudah enggak lagi. Yang penting sehat. Itu yang realistis untuk seorang ibu muda seperti saya.
Bukannya dunia entertain itu menuntut penampilan yang cantik dan ganteng, kalau yang perempuan ya harus langsing?
Boleh percaya boleh enggak, dulu waktu saya masih aktif sebagai model dan peragawati, badan saya itu kurus banget, rambut panjang, pokoknya oke banget deh. Saat itu hampir semua orang bilang aku cantik dengan penampilan seperti tiu. Tapi anehnya di saat itu saya paling tidak pede. Aku sama sekali enggak bahagia. Saat ngaca, kok kayaknya kurang kurus ya, padahal sudah kurus. Begitu terus selama bertahun-tahun. Semuanya bersumber pada mainset kita.
Sekarang bagaimana?
Ya sekarang meski tubuhku tak sekurus dahulu, saya tetap happy. Karena mainset saya sekarang tidak lagi harus kurus dan kurus. Apalagi orang di sekitar saya tidak pernah komplain dengan tubuhnya yang sedikit gemuk pasca hamil dan melahirkan. Ya saya bahagia meski badan sedikit melar. Karena saya sudah berhasil mengubah mainset itu.
Prioritaskan Keluarga Setelah Menikah
Setelah menikah Agni Pratistha memprioritskan keluarga daripada karier. Ia tetap rindu dengan dunia entertaimen yang sudah membesarkan namanya, namun porsinya tidak seperti dahulu.
Setelah menikah dan punya anak Anda masih tetap beraktifitas dengan tetap mengurus anak, apa memang begitu komitmen dengan suami?
Setelah menikah saya dan suami memang sempat diskusi bagaimana soal karier saya di dunia entertainmen jika sudah melahirkan anak. Saya dengan suami kemudian punya kesepakatan, saya boleh tetap bekerja di dunia entertainmen, namun fungsi dan tugas saya sebagai ibu tetap harus jadi prioritas. Solusinya ya sembari mengurus anak saya melakukan aktifitas syuting. Tugas utama tetap sebagai ibu. Di sela-sela itu saya syuting. Karena kondisi saya tidak seperti sebelum menikah dan punya anak, tidak terlalu heboh syutingnya. Aktifitas lain bisa dilakukan dari rumah. Jadi meski sibuk ini dan itu tugas sebagai ibu tetap saya jalankan.
Saat Anda syuting yang jaga bayi siapa, baby sitter atau suami Anda sendiri?
Kami termasuk orang yang yakin dengan prinsip bahwa pengasuhan anak itu akan lebih baik jika dilakukan oleh orang tuanya langsung. Bukan berarti orang yang mempercayakan pengasuhan anak mereka pada baby sitter itu engga baik ya. Cuma menurut kami orangtua langsung itu masih jauh lebih baik dibandingkan baby sitter. Karena itu kalau saya kebetulan sedang syuting yang mengurus anak ya bapaknya. Toh saya syutingnya bukan stripping, jadi masih bisa kompromi untuk hal ini.
Jadi yang prioritas tetap keluarga ya bagi Anda?
Oh ya, setelah saya memutuskan untuk menikah dan punya anak prioritas adalah prioritas yang semula pada karier berubah menjadi keluarga. Itu adalah konsekwensi yang harus saya tanggung. Jadi setelah melahirkan anak pertama saya sama sekali tidak mengambil pekerjaan selama satu setengah tahun. Setelah anak berumur satu setengah tahun sudah lumayan besar, dia sudah bisa berjalan dan belajar bicara. Nah barulah saya berani menerima tawaran main film lagi. Secara emosi kita memang dekat sekali dengan anak. Saya juga merasa dekat dengan kami, bukan dengan baby sitter atau dengan yang lain.
Mengapa Anda begitu antusias mengurus anak?
Anak itu kan buah cinta kasih kita, adalah kewajiban orangtuanya merawat dan membesarkan anak. Pertumbuhan anak balita itu cepat sekali loh. Tiba-tiba dia sudah belajar merangkak, lalu belajar berdiri, kemudian berjalan dan berlari. Kemudian anak kita belajar bicara satu dua kata. Kalau kita enggak ikuti tumbuh kembangnya sayang banget. Saya enggak mau ketinggalan momen di mana anak saya tumbuh dan berkembang. Tiba-tiba anakku sudah bisa ngomong ini, tiba-tiba sudah bisa berjalan. Pokoknya seru banget deh kalau kita mengikuti tumbuh kembang anak.
Anda dan suami tidak ingin tambah anak lagi?
Ya pengin dong, tapi nanti dulu. Kami masih ingin memberikan perhatian yang maksimal untuk anak pertama. Nanti kalau dia sudah agak besar baru berencana punya anak lagi. Kalau punya anak lagi sekarang, takutnya perhatian untuk anak pertama jadi berkurang. Jadi saya dan suami itu pengen kalau kakaknya sudah lumayan besar baru adiknya lahir. Sekarang anak kami baru umur dua tahun. Perkiraan setahun lagi baru pengen punya anak kedua.
Jadi Anda termasuk tipe orang tua yang percaya diri, apakah hal in juga termasuk dalam pendidikan anak?
Kedua orangtua saya itu kan dosen, mereka selalu menekankan pada kami anak-anaknya untuk tidak malah membaca dan belajar soal tumbuh kembang anak. Anak-anak kalau bisa diajarin sendiri di rumah. Harus cerewet pada anak-anak. Jangan diam saja dengan mereka. Saya misalnya punya program untuk mengajarkan anak saya nama-nama benda, warna, belajar menyanyi, belajar memanggil nama anggota keluarga dan seterusnya.
Sejauh ini anak anda sudah kelihatan belum bakatnya ke bidang apa?
Anak kami suka banget dengan menyanyi. Pokoknya kalau sudah penyanyi dia senang banget. Memang belum pasti apakah dia akan menjadi penyanyi, tapi saya dan suami akan mensupport kalau itu memang bakat dia. Kalau sudah agak besar akan diarahkan pada sekolah vokal dan juga sekolah musik. Yang jelas kita lihat semua bakat dan potensinya dalam bidang apa, itu yang akan kita eksplorasi.
Jadi Anda tidak ingin memaksakan anak untuk menekuni sesuatu yang berdasarkan keinginan Anda ?
Oh ya, sebagai orang tua kita harus bijaksana. Saya termasuk orang yang tidak setuju dengan anak bayi sudah disekolahkan. Kalau sudah usia TK baru. Kalau masih kecil banget mustinya ayah dan ibunya yang merawat dan mendidiknya. Dalam mengajari anak saya juga tidak akan memaksakan, jangan sampai anaknya bilang capek baru kita berhenti mengajarinya. Jadi saya ingin anak kami menikmati masa kecilnya dengan senang sembari belajar. Saya tidak akan memporsir dia melakukan sesuatu.
Usai pemotretan dan wawancara di markas Bintang.com, Agni Pratistha bergegas pulang ke rumahnya. Dia sudah kangen ingin bertemu si kecil.