Fimela.com, Jakarta Sarah Azhari, artis cantik era 90-an itu, sejak tahun 2011 memutuskan untuk tingal di Los Angeles, Amerika Serikat. Menyusul satu tahun berikutnya putra semata wayangnya, Albany Ray ikut diboyong ke negeri Paman Sam.
****
Keputusan dadakan itu sempat mengagetkan para penggemar Sarah Azhari dan publik di Indonesia. Banyak yang mempertanyakan, kepindahan Sarah Azhari ke negeri yang kini dipimpin Barack Obama itu lantaran sudah tidak tahan dengan sejumlah pemberitaan negatif seputar kehidupan pribadinya. Ada pula yang menyebutkan, Sarah Azhari dan Albany Ray hijrah ke Los Angeles karena sudah tidak akur lagi dengan keluarga besar Azhari.
Advertisement
Baca Juga
Namun, semua itu terbantahkan saat Teddy Kurniawan dan Fathan Rangkuti melakukan wawancara eksklusif dengan Sarah Azhari yang ditemani Albany Ray, Senin (4/7) di studio Bintang.com di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Sesi pemotretan eksklusif tersebut merupakan pertama kali dilakukan Sarah Azhari dan Albany Ray setelah memutuskan tinggal di Los Angeles.
“Studionya bagus banget, kantornya oke,” ujar Sarah Azhari memberikan kesan saat pertama kali datang di kantor Bintang.com.
Kurang lebih dua jam Sarah Azhari 'berkencan' dengan awak Bintang.com, banyak hal yang diceritakannya dengan gaya khas Sarah Azhari. Namun sepertinya kali ini, si cantik bermata indah itu agak menahan ceplas ceplosnya, lantaran di sebelahnya, setia mendampingi si ganteng Albany Ray.
“Dia kalau di LA nggak mau dipanggil Al, teman-temannya panggil dia Albany. Kalau saya sih, panggilnya Al,” ujar Sarah Azhari sambil menatap mesra putra gantengnya itu. Lantas seperti apa aktivitas Sarah di Los Angeles? Berikut petikan wawancara eksklusif Bintang.com dengan Sarah Azhari.
Advertisement
Tujuan Sarah Azhari ke Los Angeles
Sempat beredar kabar jika kepergian Sarah Azhari ke Los Angeles disebakan karena ia sering dikejar-kejar awak media dan menghindari pemberitaan miring.
****
Selamat datang di Jakarta. Lebaran tahun lalu tidak sempat pulang ya?
Kebetulan tahun lalu kami tidak sempat pulang karena saya juga ada jadwal sekolah. Albany juga sekolahnya belum selesai, masih ada aktivitas. Jadi kebetulan tahun ini semua selesai sebelum Lebaran jadi kita bisa di sini.
Di sana tinggal sama Albany Ray sudah berapa lama?
Kalau saya sudah enam tahun, sementara Albany lima tahun. Sebelum saya memutuskan sekolah di sana (Los Angeles) saya suka bolak balik (Jakarta – Los Angeles).
Di sana Sarah sekolah apa?
Saya sebenarnya ada beberapa jurusan yang diikuti tapi saya ambil yang terakhir nggak jauh-jauh dari seni. Doakan saja semoga lancar.
Kalau Albany? Kelas berapa sekarang?
Albany kalau di Indonesia sih setingkat kelas 2 SMA. Baru naik kemarin.
Tahun 2011 kamu memutuskan secara dadakan untuk pindah ke Los Angeles. Apakah ada kaitannya dengan sejumlah pemberitaan miring?
Sebenarnya itu dadakan saya mau ke sana (Los Angeles) bukan bermaksud meninggalkan Indonesia. Saya dibesarkan di Indonesia, jadi nggak mungkin pindah (kewarganegaraan) ke Amerika. Kebetulan anak saya, Albany tidak bisa masuk ke sekolah yang basic-nya Bahasa Inggris. Nah, memang tiba-tiba saya putuskan secara dadakan kami pindah ke sana. Kalau bisa sekolah di Los Angeles, ya ke sana saja. Rencana awalnya setahun, eh malah keterusan.
Aktivitas sehari-hari Anda di Los Angeles?
Sekolah, sekolah dan sekolah sambil ngurus anak. Ya, jadi ibu.
Apa bedanya pergaulan remaja di Indonesia dengan Amerika?
Dia bilang waktu dulu di sini pakai supir, pulang sekolah les pulang sekolah main bola, di sana lebih bebas, naik bus main teman-temannya banyak dari berbagai negara campur-campur ada juga orang Indonesia.
Punya anak yang beranjak remaja, apa bedanya pergaulan di Amerika dan Jakarta?
Sebenarnya pergaulan itu dua-duanya (Jakarta dan Amerika) menakutkan ya. Tapi di sana lebih bebas meski sebenarnya ketat juga untuk aturan-aturannya. Seperti kalau mau beli rokok nggak sembarangan. Beli alkohol saja harus menunjukkan identitas sudah 21 tahun.
Albany: Kalau rokok harus 18 tahun dahulu.
Sarah: Iya, kalau di sana orang jual rokok takut sama di bawah umur, takut kena hukuman. Kalau di sini khan kayaknya semua umur bisa beli deh.
Ada ketakutan Albany terjerumus aktivitas negatif?
Pasti ada ya ketakutan seperti itu (terjerumus hal negatif) karena itu bukan di negara saya. Ya, mudah-mudahan anak saya bisa ikuti peraturan di Los Angeles. Semua pergaulan menurut saya ada yang positif dan negatif, termasuk di Los Angeles juga. Saya selalu mengingatkan Albany untuk jangan begini dan begitu. Kami itu pendatang dan harus bisa membawa diri, sebab akan kembali ke Indonesia. Jadi di sana saya bilang sama Albany supaya fokus dengan sekolah.
Oh iya, rencananya di Los Angeles berapa lama?
Sebenarnya ini tahun terakhir, tapi berhubung saya masih harus selesaikan sekolah, jadi mungkin 1,5 sampai 2 tahun lagi. Albany juga khan masih sekolah. Insya Allah kami akan kembali menetap di Jakarta, khan semuanya ada di sini. Rumah dan keluarga ada di sini. Tujuannya pasti ke sini lagi.
Budaya Indonesia apa yang diajarkan kepada Albany?
Yang jelas sopan santun. Salam dan menghormati kepada orang yang lebih tua. Saya selalu mengingatkan Albany. Saya sebenarnya sempat kaget saat melihat anak kecil di sana dengan guru seperti teman saja. Kalau di Indonesia khan gimana gitu ada tata krama untuk menghormati. Mereka tuh murid bisa seenaknya taruh tangan di atas meja, itu buat saya kaget. Saya selalu mengingatkan Albany untuk selalu menjaga perilaku dan hormat terhadap orang tua.
Abany betah hidup di Los Angeles?
Albany: Betah
Kalau mau diajak pulang lagi, menetap di Indonesia mau?
Albany: Enggak mau, hahahahahaha.
Sarah: Mungkin dia betah di sana karena teman-temannya juga sudah banyak, tapi dia tetap akan kembali ke Indonesia.
Saat pertama kali ke Los Angeles, Albany sempat syok juga melihat budaya di Los Angeles?
Albany: Nggak juga
Sarah: Wow really? Mungkin karena Al cepat beradaptasi, anaknya kan mudah bergaul.
Dunia Hiburan di Mata Sarah Azhari
Setelah lama tidak berkecimpung di dunia hiburan Indonesia, lantas apa perbedaan dunia hiburan sekarang dan dulu di mata Sarah Azhari?
****
Menurut Sarah, bagaimana perkembangan dunia hiburan di Indonesia?
Sudah beda ya tampaknya. Sudah lebih fokus ke online, digital. Saya nggak tahu majalah apa yang sedang tren di Indonesia atau berita hiburan apa yang lagi tren. Saya cuma lihat dari online, berita hiburan maupun politik. Saya nggak terlalu fokus ke situ juga.
Sarah sendiri sekolah mengambil jurusan seni, memang mau jadi apa? Sutradara?
Surprise, hahahahaha. Ya, sekolah saja dahulu, fokus dan mudah-mudahan ilmunya berguna, bisa digunakan. Belum tahu rencana ke depan.
Setelah selesai sekolah, Anda memang ada rencana mau pergi kemana lagi?
Rencananya mau tinggal di Eropa, Perancis karena abang ada di sana. Biar Al juga tahu suasana di Eropa.
Rencana menetap di Eropa juga?
Kalau menetap nggak ya, saya sebenarnya lebih suka tinggal di Indonesia. Nggak mau lama-lama di sana (Eropa).
Ada rencana apa lagi di Eropa?
Sebenarnya kalau di Amerika sih bagus juga untuk bakat sepakbola, tapi di Eropa lebih bagus pendidikannya, di sana lebih banyak pencari bakat. Di Indonesia, Albany juga dahulu sempat ikut akademi Arsenal. Di Amerika juga sempat ikut tim gitu. Jadi kalau ada pelatihannya dan lain-lain termasuk akademinya, banyak yang rekomendasi di Eropa.
Hubungan dengan keluarga Azhari lainnya seperti apa?
Masih kompak sih, tapi karena saya masih sekolah, ya jadi jarang ketemu. Biasanya saat Ramadan kumpul, tahun kemarin saya nggak pulang saja. Lebaran tahun ini kumpul lagi. Kalau mbak Ayu (Ayu Azhari) kadang-kadang di Eropa juga.
Masih mau terjun ke dunia hiburan lagi setelah kembali dari Amerika?
Kalau dibilang cukup atau nggaknya, saya tidak bisa kasih jawaban. Karena biar bagaimana pun dunia hiburan yang telah membesarkan saya. Kalau masih bisa Alhamdulillah, saya nggak ngoyo harus kerja lagi. Terserah saja, kalau ada lagi ya, Alhamdulillah.
Ada potensi Albany terjun ke dunia hiburan?
Dia sih sebenarnya, mau jadi pemain sepakbola. Dia lebih atletis dan suka olahraga. Tempo hari sempat menekuni skateboard bahkan sempat dapat sponsor. Cuma dari saya nggak bolehin karena bahaya, bisa jatuh dan patah-patah kakinya. Alhamdulillah, selama ini Al sih belum kena. Namun ada satu temannya yang kecelakaan dan terus meninggal. Saya takut, nah sekarang dia sedang fokus main bola.
Albany ikut klub?
Dia sih ikut tim bebas gitu.
Di sepakbola, posisi Albany apa?
Albany: Sayap.
Sarah: Mangkanya kalau dia berbakat di sepakbola, ya aku support. Sekedar hobi juga nggak apa-apa sih.
Suka dapat celotehan lucu tidak saat jalan bareng Albany?
Albany: Ya, ibu masih fresh. Teman-teman saya malah ada yang bilang, ibu itu awet muda.
Sarah: Ya begitulah, anak sudah besar, ibunya masih muda, ya begini, hahahahaha.
Rencana di Jakarta ngapain saja?
Lebaran yang pasti di Jakarta. Lalu ada urusan, bayar pajak rumah, urus rumah yang sudah lama tidak ditinggal, perlu renovasi.
Berapa lama rencananya di Jakarta?
Belum tahu pastinya sih. Tapi paling sekitar dua bulan.
Boleh diceritakan sedikit tentang pengalaman puasa di Amerika Serikat?
Saya justru di sana lebih fokus. Malah saat mendarat di sini (Jakarta), jet lag jadi nggak puasa selama dua hari, sakit kepala dan buat normalin waktu dulu. Alhamdulillah sampai akhir puasanya lancar. Kalau puasa di sana biasanya 12 sampai 14 jam nggak beda jauh dengan Indonesia. Kalau di Eropa mungkin bisa lebih lama lagi.
Godaan puasa lebih berat di Amerika Serikat?
Sarah: Kalau saya sih godaan nnggak terlalu musingin, tapi kalau cuaca sedang panas, bisa sampai 40 – 50 derajat celcius.
Albany: Kalau saya sih banyak teman yang nggak puasa. Kalau lihat orang minum saat panas bagaimana gitu.
Di Amerika, masak juga? Masak apa saja?
Masak apa saja ya, pindang, rendang, sayur bayam. Bahan-bahannya ada kok, malah buat sambal terasi juga bisa. Tempe dan tahu juga ada. Yang nggak ada itu jengkol, kalau pete ada.
Bagaimana tanggapan orang Amerika terhadap warga Indonesia yang tinggal di sana?
Nggak pernah ada masalah ya. Biasa-biasa saja. Kalau di Indonesia kayaknya ramai ya bicarain Amerika. Kami berhubungan satu sama lain, biasa saja.