Fimela.com, Jakarta Madinah berselimut awan hitam, serangan bom bunuh diri pada Senin (4/7) petang telah menganggu kekhusukan ibadah Ramadan umat Islam. Bom tersebut meledak di dekat Masjid Nabawi, tempat suci di mana Nabi Muhammad SAW dimakamkan.
Ini bukanlah kecelakaan pertama yang terjadi saat umat muslim berbondong-bondong berkumpul dan beribadah di Mekah maupun Madinah. Kecelakaan maut dan teror bom yang baru saja terjadi pun, nampaknya tak akan jadi ancaman yang menyurutkan niat umat muslim dunia untuk melaksanakan ibadah di kota suci ini.
Advertisement
Bom bunuh diri di Madinah yang berlangsung saat waktu berbuka puasa ini telah menewaskan empat aparat keamanan setempat. Tak sampai disitu, di hari yang sama ledakan bom bunuh diri juga terjadi di kota Qatif, tepatnya didekat masjid Syiah dan di dekat Konsulat Amerika yang berada di Jeddah.
Tentu, hal ini akan menguncang mental umat muslim yang tengah beribadah di tanah suci, mengingat ledakan bom terjadi di tiga titik di hari yang sama. Hingga kini belum ada pihak yang bertanggungjawab tas serangan bom bunuh diri yang terjadi. Menurut seorang sumber yang berada di Mekkah yang dihubungi Bintang.com, bom bunuh diri tersebut tak memengaruhi kegiatan ibadah dan tetap berjalan seperti biasanya.
Kecelakaan di Mekkah dan Madinah memang telah merenggut banyak nyawa, namun hal tersebut tak sedikitpun menyurutkan niat muslim dunia untuk terus datang berbondong-bondong untuk menjalani ibadah di tanah suci.
Baca Juga
Buktinya jumlah muslim yang melaksanakan haji dan umrah terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data satatistik yang dimuat dalam situs Kementerian Agama Republik Indonesia, antrean haji Indonesia telah terisi hingga tahun 2041 mendatang.
Di tahun 2015, jumlah jamaah haji mancanegara diperkirakan menyentuh angka 1.335.000 dan 48.000 jamaah lokal. Untuk tahun 2016, Menteri Haji Saudi Arabia pun menyampaikan bahwa Indonesia memperoleh tambahan kuota.
Indonesia adalah salah satu negara dengan jemaah haji terbanyak. Akhir tahun lalu, Menteri Agama Lukman Saifuddin pun menyampaikan, untuk tahun 2016 Indonesia mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 20.000 jamaah.
Advertisement
Kecelakaan Maut Di Musim Haji
Mengingat kembali tragedi di Mekah, setidaknya ada sembilan kecelakaan maut yang terjadi di musim haji. Di tahun 1987, terjadi bentrok antara polisi Saudi Arabia dan pendemo Iran yang menewaskan 400 jamaah dan ribuan orang terluka.
Pada Juli 1990, 1.426 jamaah tewas akibat berdesakan dan terinjak di terowongan Al Maaisim. Bulan Mei 1994, setidaknya terdapat 270 jamaah meninggal dalam ritual lempar jumrah di Mina.
15 April 1997 tenda jamaah di Mina terbakar, menewaskan 343 jamaah dan 1.500 jamaah terkena luka bakar. Pada 9 April 1998, dalam insiden lempar jumrah di jembatan Jamarat, 118 jamaah meninggal dunia dan 180 lainnya terluka.
Masih dalam insiden lempar jumrah, 1 Februari 2006 sebanyak 251 jemaah meninggal dan 244 lainnya terluka. Di Januari 2006 insiden yang sama juga merenggut 346 nyawa dan 286 jamaah terluka akibat saling bertabrakan di jembatan Jamarat. Terakhir, pada 11 Septrmber 2011, kecelakaan yang disebabkan jatuhnya crene di komplek Masjidil Haram terlah menewaskan 107 orang dan 238 lainnya luka-luka.
Dari daftar kejadian diatas, ditambah teror bom yang baru saja terjadi, tak menyurutkan niat ibadah umat muslim di dunia, yang mana hal tersebut dibuktikan dengan terus belangsungnya kegiatan ibadah dan peningkatan jumlah umat muslim yang mengunjugi tanah suci tiap tahunnya. Semoga ada hikmah dan nilai kehidupan yang luar biasa atas teror bom yang terjadi saat Ramadan di tanah suci kali ini.