Fimela.com, Jakarta Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Begitulah ungkapan peribahasa terkait takdir bagi seseorang. Menyikapi jatah usia seseorang di dunia, merupakan hak veto dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Begitulah yang kira-kira ditangkap dari kisah Hendrik Ceper, komedian bertubuh mungil yang sering mengisi layar kaca tanah air. Kepergiannya begitu mendadak ini membuat Daus Mini bersedih.
Rabu, 22 Juni lalu Hendrik harus terkapar karena penyakit ginjal dan jantung yang ternyata diidapnya. Dan pada Minggu, 3 Juli 2016, Hendrik menyerah kalah kepada malaikat maut yang menjemput ruhnya. Daus teringat momen saat terakhir ia besuk almarhum Hendrik di rumah sakit.
Advertisement
"Enggak ada (firasat), enggak ada sama sekali. Cuma 3 hari lalu kan saya besuk. Pas di rumah sakit seolah bahasa tubuhnya bilang jangan tinggalin gue Us. Gue kangen," ungkap Daus Mini saat dihubungi wartawan, Minggu (3/7/2016).
Saat menjenguk Hendrik, kondisi sahabatnya tersebut memang belum sadarkan diri. Namun, saat dikunjungi, Hendrik seperti memberikan sinyal melalui tangan dan kaki yang bergerak-gerak sedikit.
Baca Juga
"Saat itu kayak berat gitu. Itu cuma dari bahasa tubuh dia aja. Karena dia udah enggak bisa melek sama ngomong. Karena banyak alat dan pengaruh obat kali ya. Dia seperti sadar kok. Cuma emang itu bisa respon dari gerakan. Kita ngomong apa dia masih respon," imbuhnya.
Sampai sebelum meninggal, kondisi Hendrik Ceper sempat membaik, namun kembali menurun drastis menjelang pergantian hari. "Ya kita sebenarnya kemarin udah pasrah. Dokter bilang harapan sembuh normal lagi cuma 30 persen," tandas Daus Mini.