Fimela.com, Jakarta Sebagai sahabat Daus Mini tak bisa berbuat banyak ketika Hendrik Ceper telah meninggalkan dirinya untuk selamanya. Jarak yang begitu jauh pun membuatnya hanya bisa berkirim doa dan tak dapat mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
"Karena almarhum di Tasikmalaya sekarang, Daus cuma bisa bantu doa aja dari sini. Semoga tenang dan semua amal ibadahnya diterima," kata Daus Mini saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (3/7/2016).
Baca Juga
Daus sendiri mengkorfirmasi bahwa kabar duka itu telah datang kepadanya melalui ustaz Zaky Mirza. Kebetulan keduanya sebelumnya telah menjenguk Hendrik yang saat itu terbaring koma di rumah sakit.
Advertisement
Ustaz Zaky kemudian mengkonfirmasi kabar tersebut dan dibenarkan oleh dokter RS Singaparna Medika Citra Utama (SMCU), Tasikmalaya yang merawat Hendrik selama koma semenjak Rabu, 22 Juni lalu.
"Iya benar. Saya dikabarin ustaz Zaki. Ustaz komunikasi dengan dokter yang menangani Hendrik. Dokter bilang kemarin sih dari sore udah gelisah. Malamnya drop dan kritis. Jam 2.47 WIB dikabarkan sudah enggak ada," ucap Daus.
Menurut kabar yang didapatkan dari istrinya, Nur Zalilah, Hendrik sebelum koma merasakan dingin di bagian tubuhnya. Usut punya usut ternyata ia mengidap penyakit jantung dan ginjal yang ditengarai menjadi penyebab Hendrik terkapar.
Di mata sahabatnya, Hendrik Ceper merupakan sosok yang baik dan selalu ceria. Bahkan untuk penyakitnya Hendrik tak pernah cerita. "Dia sosok yang bertanggung jawab dan ceria. Dia sama sekali enggak pernah mengeluh sama temen-temen.
Mau ada masalah rumah tangga atau masalah sakit dia enggak pernah cerita," tandas Daus Mini.