Fimela.com, Jakarta Penyanyi Shanty menyadari, tak mudah melebarkan karir di Hong Kong. Pasalnya, banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan berkarir di tempat tinggalnya kini. Karenanya Shanty lebih memilih pulang kampung ke Indonesia setelah 5 tahun vakum.
"Saya realistis saja, kalau di Hong Kong itu kan harus bisa bahasanya. Saya hanya bisa bahasa Cantonis, dan itu untuk alamat rumah saya saja. Jadi enggak bisa untuk mulai karir di negara baru. Usia kepala tiga dengan anak dua, enggak realistis," ujar Shanty, di Exodus, Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Menurut Shanty, lain halnya dengan Agnes Mo dan Anggun C Sasmy yang melebarkan karir di manca negara sejak masih muda.
Apalagi Shanty juga masih memiliki fans yang loyal di Indonesia.
"Kalau Anggun dan Agnes itu kan mulai dari usia muda untuk berangkat. Kenapa di Indonesia lagi, kan di sini saya sudah ada fanbase, intinya lebih comfort di Indonesia," ungkap Shanty.
Selama menetap di Hong Kong, Shanty tak meninggalkan dunia seni, terutama bidang tari dan menyanyi. Shanty masih tetap mengasah bakatnya di kedua bidang itu dengan mengikuti les. "Enggak 5 tahun yang vakum banget. Cuma memang gaya narinya mode baru, jadi harus adaptasi," ujarnya.
Shanty bersyukur, suaminya mendukung penuh keputusannya kembali meniti karir di Indonesia. Dengan catatan, salah satu dari mereka harus ada di Hong Kong demi menjaga sang buah hati.
"Apapun yang saya kerjakan direstui sama suami. Komitmen kita salah satu harus ada di Hong Kong sama anak-anak. Enggak boleh meninggalkan anak sendirian di Hong Kong. Di sana juga enggak ada ibu- ibu yang buat titipkan anak gitu," tukas Shanty.