Fimela.com, Jakarta Rizky Nazar benar-benar bersyukur pada bulan Ramadan tahun ini ia tidak terlibat dalam syuting sinetron stripping. Bintang film ILY From 38.000Ft ini jadi punya banyak kesempatan berbuka dan sahur bersama keluarga.
***
Kesempatan memang tidak selalu datang setiap saat. Tahun lalu Rizky Nazar nyaris menghabiskan waktunya di lokasi syuting karena ia terlibat dalam produksi sinetron stripping. Namun tahun ini ia terbebas dari hal seperti itu. Karena itu ia amat bersyukur dapat kesempatan banyak bersama keluarga.
Advertisement
“Saya bersyukur banget di bulan Ramadan tahun ini tidak ikut dalam sinetron stripping atau kejar tayang. Kalau kita syuting stripping hampir pasti berbuka puasanya di lokasi syuting. Kadang-kadang sahur pun bisa dilakukan di lokasi karena masih ada beberapa scene yang belum selesai,” ujar pria kelahiran Bone Bolango, Gorontalo, 7 Maret 1996 ini.
Baca Juga
Karena lebih banyak berada di rumah, ia merasa tahun ini menjalankan puasa Ramadannya punya arti lebih. “Bukannya tahun kemarin dan tahun-tahun sebelumnya hari-hari di bulan Ramadan aku tidak ada artinya. Justru Saya disibukan dengan jadwal syuting sinetron yang padat. Namun alhamdulillah tahun ini bisa sedikit bernafas karena tak kebagian sinetron stripping. Saya bisa lebih banyak beribadah dan memiliki waktu berkumpul dengan keluarga dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Buat saya itu lebih bermakna,” katanya.
Rizky punya target untuk puasa Ramadan tahun ini bisa tuntas. “Karena tidak terlalu banyak kesibukan saya bertekad untuk menuntaskan puasa Ramadan tahun ini. Insyah Allah tahun ini puasanya bisa full. Ibadah-ibadah seperti tarawih dan membaca Alquran juga bisa dilakukan. Ya semoga saya juga mendapat berkah dari bulan Ramadan yang mulia ini. Amien ya rabbal alamin,” begitu tukas Rizky Nazar.
Setelah menjalankan puasa Ramadan, tahun ini Rizky akan berlebaran di kampung halaman di mana ia dibesarkan, di Singaraja, Bali. Buat dirinya berlebaran di kampung halaman juga amat bermakna. “Memang di Jakarta bisa juga merayakan lebaran. Namun suasananya beda banget dengan di kampung. Lebih dapat suasana kekeluargaannya kalau di kampung. Bisa bertemu sanak-saudara dan teman-teman masa kecil. Kalau di Jakarta ya begitu-begitu saja lebarannya,” katanya kepada Lanny Kusumastuti dan fotografer Nurwahyunan, saat bertandang ke kantor Bintang.com di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu. Inilah petikan selegkapnya.
Advertisement
Ramadan Bersama Keluarga
Ngabuburit bersama keluarga bisa ia lakukan pada Ramadan tahun ini. Padahal tahun lalu hal seperti itu hanya ada dalam angan-angan, soalnya menjelang dan saat waktunya berbuka puasa Rizky Nazar sedang sibuk-sibuknya di lokasi syuting.
Apa saja kegiatan kamu selama Ramadan ini?
Selama Ramadan ini waktu saya paling banyak akan diisi sama acara promo-promo film ILY From 38.000Ft. Kita bakal sering keliling-keliling berbagai kota, seminggu bisa tiga kali mungkin. Bakal sibuk di situ aja sih enggak ambil yang lain.
Bagi kamu, apa bedanya Ramadan sekarang dengan Ramadan tahun lalu?
Tahun lalu sibuk banget dengan syuting stripping. Kalau sekarang alhamdulilah tak ada syuting stripping. Jadi memang bisa lebih banyak berada di rumah. Kalau tak ada acara promo film saya bisa berbuka bersama keluarga di rumah. Sebelum masuk Ramadan saya memang sudah menyiapkan mental untuk menjalankan puasa. Persiapan lain biasa saja. Enaknya kalau berbuka dan makan sahur di rumah itu makan masakan nyokap. Itu yang paling lezat.
Jadi tahun ini lebih banyak di rumah ya?
Alhamdulillah tahun ini akan lebih sering di rumah, kalau tahun—tahun kemarin dan tahun sebelumnya kan seringan di lokasi syuting, kalau di rumah kan cuma beberapa kali. Alhamdulillah tahun ini banyak waktu buat keluarga.
Apa target kamu di bulan Ramadan tahun ini?
Pasti saya ingin ibadah Ramadan lebih baik lagi, kalau kemarin ada syuting jadi ada beberapa yang dibatalin (puasanya). Kali ini target saya puasa harus full dan beribadahnya bisa lebih fokus lagi.
Kalau kamu yang paling ditunggu di bulan Ramadan itu apa saja?
Yang saya tunggu suasananya sih, kayak suasana dari masjid, mulai dari ngaji-ngajinya, suasana tarawihnya. Suasana sahurnya itu udah pasti, soalnya kalau tidak bulan Ramadan kita jarang bagun malam untuk makan sahur. Yang juga saya ditunggu-tunggu adalah suasana berbukanya, bener-bener beda sih kayak abis nahan lapar dari subuh pas buka tuh rasanya bener-bener ah, nikmatnya.
Kamu punya pengalaman puasa yang paling berkesan?
Dulu pernah, kayak udah enggak kuat puasa, terus cabut bilangnya ke toilet, atau pas jam istirahat kan setengah jam, anak-anak pada ngumpul di pantry atas ngumpul, itu satu galon air bisa habis hahaha. Langsung masuk kelas udah seger. Wah itu sering banget deh kayak gitu. Tapi itu pas saya masih SD sih.
Kalau ibadah Ramadan lainnya seperti apa?
Untuk ibadah saya punya target sih lebih dari kemarin kayak di rumah bisa ngaji, baca Al-Quran, tarawihnya insya Allah bisa full juga. Kalau tahun kemarin kan, tarawihnya enggak kekejar juga, gitu sih. Semoga ibadahnya bisa lebih dari tahun kemarin dan bisa lebih sering sama keluarga.
Kegiatan Ramadan bersama keluarga selain berbuka bersama apa lagi yang kamu lakukan?
Paling kita ngabuburit dengan jalan-jalan gitu, bisa ke mall atau ke mana saja, yang penting kita bareng-bareng sih, ke mana pun jalan-jalannya tidak terlalu penting. Yang lebih peting adalah kebersamaannya. Karena kita bukan keluarga yang direncanakan banget kayak ‘besok ke sini ya, minggu depan ke sini ya,’ tapi kayak ‘ke sini aja enaknya,’ ya udah kita jalan. Pokoknya spontan saja, eh hari ini jalan ke sini yuk. Atau besoknya jalaan ke sana yuk. Begitu saja kok.
Ada kegiatan Ramadan sama temen kayak sahur on the road (SOTR) atau bukber?
Pengennya tahun ini sih ada, kita kayak mau SOTR di suatu tempat yang memang banyak orang yang membutuhkan. Kita bisa bagi-bagi makan sahur buat orang-orang di sana yang kurang mampu, rencananya sih gitu semoga bisa terlaksana, rencananya setelah lewat pertengahan Ramadan deh.
Sebelumnya sudah pernah atau belum?
Kami pernah bikin sama anak-anak sekolahan, jadi dulu di sekolah ada tempat tongkrongan, anak-anaknya pada kumpul kan, dari situ kita kasih tahu kalau kita ngadain SOTR, menentukan rutenya biasanya tuh tempat terakhir di masjid.
Lebaran dan Mudik ke Bali
Tradisi mudik yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia untuk berlebaran bersama keluarga di kampung halaman, hal ini juga dilakukan oleh Rizky Nazar. Ia akan berlebaran di Singaraja, Bali.
Tahun ini rencananya mudik atau enggak?
Oh ya dong, kami akan mudik untuk lebaran tahun ini. Tahun ini saya dan keluarga akan mudik di Singaraja, Bali. Hampir setiap tahun saya merayakan lebaran di sana. Suasananya beda banget kalau dibadingkan dengan suasana lebaran di
Jakarta.
Kapan akan pulang mudik?
Ya mudik biasanya kalau sudah dekat-dekat lebaran. Pokoknya pada sepuluh hari terakhir deh. Kalau cepat-cepat kan enggak bisa juga karena masih ada beberapa kegiatan promo film yang harus saya ikuti bersama beberapa pemain flm ILY From 38.000Ft.
Biasanya apa saja kegiatan lebaran di kampung halaman kamu?
Yang paling utama dilakukan adalah sillaturahmi. Bertemu dan kangen-kangenan dengan keluarga besar di kampung halaman. Setelah setahun tak bertemu, lebaran ini saya bisa bertemu kembali. Bertemu saudara, ngumpul-ngumpul, nongkrong. Kampung gua di Singaraja itu enak banget buat ngumpul di tepi pantai, nikmatin udara segar. Saya kangen banget dengan suasana seperti itu.
Di Jakarta kan juga ada pantai?
Ya beda dong suasananya. Di Jakarta pantainya tidak terlalu bersih karena teluk Jakarta ini kan muara dari beberapa sungai. Nah sungai di sini jadi tempat orang membuang sampah. Sampah-samah itu akhirnya sampai ke muara dan teluk Jakarta. Itu yang membuat pantai di Jakarta tida terlalu bersih. Kalau di Singaraja, pantainya bersih. Udaranya juga masih segar banget.
Di Bali kan mayoritas penduduknya beragama Hindu, seperti apa toleransi beragamanya, terutama di Singaraja?
Karena sudah lama juga kami bertetangga, jadi toleransinya udah kayak di Jakarta aja. Berbagai macam agama menyatu dan tingkat toleransinya udah tinggi banget. Sudah enggak mempermasalakan perbedaan agama lagi lah walaupun saling tahu kita beda agama, tapi itu sudah enggak jadi masalah lagi sih.
Lebih suka lebaran di Bali atau di Jakarta?
Dua-duanya punya sesuatu yang beda sih, tapi kayaknya saya lebih suka di Bali. Suasananya, jalanannya juga asik sih sebenernya. Asiknya beda sih. Kayak ada yang asiknya bisa didapat di Bali dan enggak ada di Jakarta, ada yang asik di Jakarta tapi di Bali enggak ada. Kayak di Bali ada saudara-saudara, yang bikin kangen karena gua kecil di sana kan kayak apa ya? Lalu jalan-jalan ke tempat-tempat yang hanya bisa dilaukan setahun sekali, tiap tahun tuh ada aja tempat yang wajib saya kunjungi kayak tempat anak-anak ngumpul, ke bukit sama saudara-saudara gua, gitu aja sih paling. Nongkrong, makan malem-malem di pinggir jalan sambil nongkrong sampai pagi sama saudara.
Oh ya, kamu punya tips menjalani puasa biar tetap bugar?
Kuat-kuat iman aja deh, sama kalau sudah mau batal ya tahan pasti kuat kok, nahan sekitar 13 jam masa enggak bisa. Di luar negeri seperti di negara-negara Subtropis, puasanya aja lebih lama dari kita. Ada yang sampai 18 jam lho puasanya. Dan mereka oke-oke aja tuh. Apalagi kita di negara tropis yang puasanya cuma 13 jam. Ya biar tetap fit banyak minum air putih, konsumsi makanan yang mengadung nilai gizi yang tinggi. Jadi untuk beraktifitas selama seharian puasa tetap kuat. Kalau perlu tambah suplemen.
Kalau kamu, yang paling susah kalau sedang puasa, menahan apa saat puasa?
Kalau saya menahan haus sih, kalau menahan marah saya orangnya enggak suka marah jadi kalau enggak puasa juga bisa nahan. Menahan haus sih paling susah, hehehe.
Kalau sahur biasanya konsumsi apa?
Sahur biasanya disiapin sari kurma sama nyokap, ‘Nih kamu minum nih bagus buat stamina dan energi, bagus buat kamu kerja minum ini biar enggak lemes.’ Ternyata lumayan membantu kok.
Apa harapan kamu setelah menjalankan puasa dan berlebaran di kampung halaman?
Setelah sebulan berpuasa dan dilanjutkan dengan merayakan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, semoga dapat berkah. Setelah lebaran saya akan kembali beraktifitas seperti selama ini. Ya syuting sinetron, film dan kegiatan lainnya. Semoga film terbaru saya ILY From 38.000Ft bisa sesukses film-film sebelumnya seperti Magic Hour dan London Love Story. Amien.
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, Rizky Nazar juga berharap banyak dapat limpahan keberkahan di bulan ini.