Fimela.com, Jakarta Nuzulul Quran, yang jatuh setiap tanggal 17 Ramadan, adalah salah satu momen yang sangat ditunggu umat Muslim. Pasalnya, pada tanggal inilah Allah SWT pertama kali menurunkan Al Quran pada abad ke-14 lalu. Namun sayangnya, sebagaimana dituturkan oleh Neno Warisman, banyak orang yang sekarang salah memaknai momen ini. Kenapa?
Kebanyakan orang menyambut momen Nuzulul Quran dengan mengkhatamkan kitab suci, demi memperoleh pahala dan ridho-Nya. Namun di sisi lain, banyak yang lupa bahwa khatam Al Quran bukan hanya sekedar membaca habis isinya, namun juga memaknai dan mengamalkan segala isi di dalamnya.
Advertisement
Baca Juga
"Nuzulul Quran hanyalah sebuah monumen, untuk mengingat kapan Al Quran pertama kali diturunkan. Namun yang paling penting adalah memaknai bahwa seluruh hidup kita seharusnya sesuai dengan Al Quran," ungkap Neno Warisman saat dihubungi Bintang.com Selasa (21/6/2016).
Neno melanjutkan bahwa Al Quran ibarat tali yang menghubungkan manusia dengan Allah SWT. Lewat Al Quran, Allah mengajarkan berbagai hal, termasuk soal ibadah, perilaku, dan berbagai aspek kehidupan. Karenanya, adalah sebuah kesalahan jika Nuzulul Quran hanya dijadikan sebagai ritual tanpa penghayatan.
"Al Quran itu seperti tali, ujung yang satu di tangan Allah. Al Quran membuat hidup kita bersambung dengan Allah. Sekarang saatnya kita merenung. Momen ini jangan hanya dijadikan sebagai ritual membaca Al Quran saat malam. Justru laknat jika Al Quran hanya dibaca tanpa dipahami. Dia adalah obat, cahaya, rahmat, dan mengatur semua detail kehidupan. Kalau dibaca tanpa dijalankan buat apa," lanjut Neno Warisman.
Neno Warisman sekali menjelaskan bahwa apa yang tertulis di Al Quran harus dijalankan secara kaffah. Jika banyak orang yang kini masih menjadikan kitab suci sebagai 'jimat', maka lewat Nuzulul Quran sudah saatnya kita move on dan memahami Al Quran sebagai pedoman hidup.