Sukses

Entertainment

Alasan Tidak Dirilisnya Data Penonton Film Hollywood di Indonesia

Fimela.com, Jakarta Jumlah penonton film Hollywood di Indonesia tidak pernah dipublikasikan kepada publik selama ini. Hanya film Indonesia yang dirilis jumlah penontonnya. Padahal sesuai dengan Undang Undang Perfilman nomer 33 tahun 2009 masyarakat memiliki hak untuk mendapat data secara berkala dari menteri.

Pasal 33 menyebut Pelaku usaha pertunjukan film yang melakukan pertunjukan film di bioskop sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) huruf a wajib memberitahukan kepada Menteri secara berkala jumlah penonton setiap judul film yang dipertunjukkan. (2) Menteri wajib mengumumkan kepada masyarakat secara berkala jumlah penonton setiap judul film yang dipertunjukkan di bioskop.

Data penonton sangat penting bagi sineas untuk melakukan review film yang mereka produksi. Apalagi film hollywood mendominasi pasar film di Indonesia. Tahun 2015, film HOllywood memegang market share 80% dari total layar di Indonesia. Sementara hingga pertengahan tahun 2016, market share film Indonesia hanya mendapat 30%.

Sebagai pemilik jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema 21 sering dituding tidak memberikan data secara tersebut kepada masyarakat. Corporate Secretary Cinema 21, Catherine Keng menjawab isu tersebut.

"Kami memberikan laporan kepada Kementrian terkait. Tahun lalu, kami menyampaikan laporn kepada Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif. Perubahan menteri yang menaungi film membuat kami bingung, sekarang mesti laporan ke kementerian apa," ujar Catherine di kawasan Casablanka, Jaksel, Senin (20/6/2016).

 Poster film The Avengers. Foto: via marvel.wikia.com

Menteri yang menerima laporan, lanjutnya, seharusnya menggabungkan data dari masing-masing pengusaha bioskop. "Data yang terkumpul itulah yang mestinya dilaporkan kepada masyarahat. Kami tidak melaporkan langsung kepada masyarakat," jelasnya.

Selain kepada Menteri, pengusaha bioskop juga memberikan laporan data penonton kepada produser dan distributor. "Kalau data film Hollywood di Indonesia dirilis di luar negeri itu karena kami memberikan laporan kepada distributor. Kalau produser ingin memberikan datanya kepada publik itu keputusan mereka," jelas Catherine Keng.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading