Fimela.com, Jakarta Kasus pedagang warteg, Ibu Saeni yang dirazia Satpol PP Serang karena berjualan di siang hari saat bulan Ramadan menyita perhatian publik. Namun, ternyata sudah ada himbauan dan pelarangan dari pemerintah setempat agar masyarakat menghormati kesucian bulan Ramadan dengan tidak berjualan di siang hari. Inggrid Kansil sebagai orang yang pernah duduk sebagai wakil rakyat pun merasa miris.
"Saya prihatin ada tindakan keras di sana," kata Inggrid Kansil di acara Seleb On News Berbagi, Hotel Sari Pan Pacific, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (14/6).
Baca Juga
Inggrid juga menyikapi bantuan kepedulian dari masyarakat yang mencapai ratusan juta untuk Ibu Saeni tersebut. Menurutnya hal itu sangat wajar ketika ada seorang yang terzalimi, maka sebagai saudara sebangsa akan ikut membantu.
Advertisement
"Bagian dari kepedulian masyarakat terhadap pelaku usaha kecil yah. Ibu ini masuk pengusaha skala kecil. Saya sangat mengapresiasi kepada warga yang menolong ini, mudah-mudahan apa yang dilakukan semakin membaik," ucapnya.
Di sini Inggrid menghimbau kepada pemerintah daerah agar memberlakukan peraturan yang tak hanya tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Ia juga memberikan saran agar setiap peraturan akan dibuat, pemerintah mengikutsertakan tokoh agama.
"Sebenarnya memang negara Islam ada toleransi antar umat beragama. Setiap daerah ada forum umat beragama. Ketika Pemda membuat kebijakan, tentu harus mengikuti kebijakan, tapi tepat apa tidak. Harusnya Pemda membicarakan ke tokoh agama," ucapnya.
"Apakah kebijakan itu tepat sehingga mematikan aktivitas bisnis dan membawa dampak yang tidak baik itu sendiri. Biasanya ibu itu dapat pemasukan biasanya berapa, tapi gak dapet pemasukan usai kebijakan itu. Jadi harus dilihat dari segala aspek," tandas Inggrid Kansil.