Fimela.com, Jakarta Musik merupakan bahasa universal. Demikian yang diyakini serta selalu dituangkan oleh Glenn Fredly dalam setiap karyanya. Kali ini bukan persembahan lagu-lagu romantis yang telah menjadi imej 'Nyong Ambon' itu. Namun justru musik religi Islami yang dibawa Glenn Fredly.
Bukan karena mantan kekasih Aura Kasih itu telah berpindah keyakinan sehingga mau memproduksi album religi Islami. Tapi menurutnya bermusik itu tak bisa juga dipisahkan oleh agama yang berbeda. Baginya musik adalah bahasa yang paling universal dan bisa dipahami secara lintas agama, usia dan bangsa.
Advertisement
"Ini bukti bahwa musik menjadi kekuatan universal. Bicara cinta, saya selalu terinpirasi oleh sosok Gus Dur yang sangat plural itu," kata Glenn Fredly di acara peluncuran album Hidayah, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (2/6).
Baca Juga
Banyak musisi dan penyanyi yang tergabung dalam album kompilasi religi berjudul Hidayah tersebut. Di antara mereka adalah Indra Lesmana, Yance Manusama, Idang Rasjidi, Dian Pramana Poetra, Nikita Willy, Rieka Roslan, Tompi dan lainnya.
Glenn sendiri menjadi penyumbang sebagian besar lirik lagu di album ini. Di antaranya lagu berjudul Tuhan Tak Perlu Dibela, Rayakan, Hihasi (Hidup Hanya Sekali), Maha Rindu, dan Damai Di Jiwa. Sementara 7 lainnya merupakan karya musisi-musisi yang terlibat.
"Bagi saya album ini merupakan proses. Berbuat baik tak melihat agama. Ketika membangun masjid juga dibangun bersama, tanpa melihat agama," tuturnya.
Glenn menambahkan bahwa album religi Islami ini adalah persembahan terbesarnya untuk kerukunan muat beragama dalam keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesa. Ia menganggap bahwa album ini adalah persembahan untuk kakak tercintanya yaitu pemeluk agama Islam.
"Persembahan adik untuk kakak. Di Maluku itu Islam adalah kakak dan Kristen adalah adik. Saya anggap album ini adalah persembahan adik untuk kakak," tandas Glenn Fredly.