Fimela.com, Jakarta Soal dunia lawak, Indonesia punya Warung Kopi Dono, Kasino, Indro alias Warkop DKI yang begitu melegenda. Tak banyak yang tahu, ketiganya ternyata tak pernah absen untuk mengawal film yang mereka bintangi ketika tayang di bioskop. Apalagi kalau bukan untuk mengetahui reaksi penonton akan guyonan dan cerita yang tersuguh.
Baca Juga
Kebiasaan seperti ini nyatanya sukses membuat Warkop DKI eksis hingga tiga dekade lamanya. Deretan film bergenre komedi sukses dihasilkan hingga Pencet Sana Pencet Sini menjadi penanda dari berakhirnya Warkop DKI di layar lebar. Berikut Bintang.com rangkumkan enam film terbaik dari Warkop DKI.
Gengsi Dong merupakan film kedua dari Warkop DKI yang rilis pada 1980 silam. Bercerita tentang Slamet (Dono), Sanwani (Kasino) dan Paijo (Indro) yang menyukai wanita yang sama di kampusnya. Adalah Rita (Camelia Malik) yang merupakan anak dari dosen di kampus tersebut. Gengsi besar untuk mendapatkan Rita ini pun dihadapakan pada kenyataan pahit bahwa wanita yang mereka sukai sudah dijodohkan dengan seorang pilot.
Advertisement
Manusia 6.000.000 Dolar. Disutradarai Ali Shahab, film ini merupakan parodi dari serial Hollywood berjudul The Six Million Dollar Man. Di sini, Dono yang merupakan anggota kepolisian itu diubah menjadi manusia robot bertenaga super dengan dana $6.000.000. Bersama dengan Kasino dan Indro, Dono menumpas kejahatan hingga sindikat penculikan profesional dari anak penyanyi Rita Aduhai MerduBanget (Eva Arnaz).
Chips (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial). Sama seperti Manusia 6.000.000 Dolar, Chips juga terinspirasi dari serial Hollywood. Ceritanya tentang Dono, Kasino dan Indro yang bekerja sebagai petugas pelayanan masyarakat partikelir. Seperti biasa, kejadian-kejadian lucu berhamburan sejak awal hingga akhir film.
Tahun ini, Chips siap 'didaur ulang' oleh Falcon Pictures. Abimana Aryastya, Vino G. Bastian dan Tora Sudiro terpilih sebagai Dono, Kasino dan Indro versi terbaru. Hal ini diketahui dari foto yang beredar di jagat maya saat ketiga meladeni seorang wanita berkerudung untuk berfoto bersama.
Maju Kena Mundur Kena. Eva Arnaz kembali menjadi bidadari Warkop di film ini bersama dengan Lydia Kandou. Disutradarai Arizal, film Maju Mundur Kena mengisahkan tentang keberuntungan dari seorang Dono dalam mencuri perhatian Marina. Di sisi lain, Kasino merasa iri karena Marina adalah sosok yang diidamkannya selama ini.
Sama Juga Bohong. Bisa dibilang, film arahan Chaerul Umam ini unik dan berbeda dari film-film Warkop lainnya. Ceritanya tentang Dono, Kasino dan Indro yang menggalang pertunjukan amal dengan penyanyi Chintami untuk memperbaiki rumah Ayu Azhari dan yatim-piatu yang hampir ambruk. Ada tiga lagu yang diplesetkan dalam film Sama Juga Bohong yaitu Rock and Roll Music, Black Dog dan Black Liong.
Pencet Sana Pencet Sini. Film layar lebar terakhir dari Warkop DKI ini menceritakan tentang usaha Dono untuk mengibuli pamannya agar diberikan mobil. Usahanya dengan Indro dan Kasino untuk meminta pertolongan Mata Satu rupanya berbuah hasil. Sayangnya, saat tengah menikmati mobil baru, ketiganya dihalangi oleh dua orang gila yang menyamar sebagai polisi dan membawa mereka ke petualangan di RSJ.