Fimela.com, Jakarta Boleh dibilang Indonesia sangat beruntung memiliki seorang komposer bertangan dingin seperti Deddy Dores. Pencetak ratusan hits ini telah turut andil memperkenalkan nama-nama penyanyi besar, termasuk salah satunya Nike Ardilla.
Di awal karier, Deddy Dores merupakan seorang keyboardis grup band rock, God Bless bersama drummer Jelly Tobing dan Ahmad Albar. Saat itu memang formasi God Bless sedang banyak mengalami bongkar pasang personel, dan karier 'Kang Deddy' di God Bless tak bertahan lama.
Tak berselang lama, ia membentuk Superkid bersama sahabat bermusiknya Jelly Tobing. Dari situ ia mulai dipandang sebagai seorang komposer yang rajin dalam memproduksi karya.
Advertisement
Era 80an, peran komposer masih begitu signifikan dalam penerbitan karya musik. Deddy Dores yang dalam satu hari bisa mencipta 10 lagu pun merasakan manisnya masa-masa subur industri musik.
Soal produkitivitas, Deddy Dores tak perlu diragukan lagi. Mengoleksi ribuan lagu ciptaan sendiri, sekitar 300 lagunya telah beredar di industri musik Indonesia.
Di masa itu ia juga bertemu dengan rocker belia, Nike Ardilla. Sang lady rocker dulunya sempat bermain film 'Kasmaran' sebelum akhirnya menapaki takdirnya sebagai seorang penyanyi rock. Deddy Dores intens terlibat dalam penggarapan album Seberkas Sinar yang dirilis tahun 1989.
Seperti berjodoh, karya Deddy Dores yang dipopulerkan Nike Ardilla sukses besar di pasaran. Album yang diluncurkan saat Nike berusia 13 tahun terjual sebanyak 500 ribu kopi.
Setahun berikutnya, Bintang Kehidupan dirilis, yang kemudian menjadi tembang ikonik Nike Ardilla. Keduanya juga sempat berduet dalam tembang romantis Cinta Di antara Kita, ciptaan Deddy Dores sendiri.
Di tahun 2016, Deddy Dores menghembuskan nafas terakir. Ia akan dikenang sebagai salah satu komposer paling produktif di Indonesia. Kontribusinya di dunia musik takkan dilupakan oleh generasi penerusnya di masa sekarang.