Fimela.com, Jakarta Nama Pandji Pragiwaksono beberapa tahun belakangan memang dikenal sebagai salah satu pentolan stand up comedy Tanah Air. Bahkan, beberapa kali Pandji sempat melakukan tur ke beberapa negara untuk menyampaikan beberapa isu nasional yang menjadi keresahannya.
Dikenal sebagai komika yang kritis, Pandji mengatakan memang sengaja ingin menyampaikan isu-isu sosial di setiap materinya melucu. Seperti yang baru saja dia lakukan saat menggelar show di dua kota di China. Sempat tampil di Shanghai dan Beijing, Pandji mengaku membawakan materi yang terkait dengan beberapa isu yang menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia.
Advertisement
"Ada kasus HAM tahun 1965 yang 500 ribu orang dibunuh karena dituduh komunis tanpa lewat sidang, kan pelanggaran HAM juga. Awalnya ngomongin bisnis televisi dan rating, ngomongin ganja, lalu soal legalisasi prostitusi, agama Islam, lingkungan, HAM, pendidikan, pokoknya ada 9 isu," ungkap Pandji Pragiwaksono saat ditemui di Kampus Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Selasa (10/5/2016).
Lebih lanjut, dikatakan Pandji, setelah melakukan stand up comedy di dua kota tersebut, audience yang kebanyakan merupakan mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di China tampak antusias melakukan diskusi terkait isu yang dia bawakan saat manggung. Tanggapannya, Pandji menilai anak muda saat ini lebih bisa menangkap isu-isu sensitif dengan kemasan yang berbeda.
"Kan setiap kelar stand up selalu ada tanya jawab terkait isi topiknya. Jadi banyak yang ngomongin soal HAM, seru. Sekarang siapa yang mau denger politisi ngomong masalah HAM? Enggak. Nah dengan stand up comedy mereka jadi tertarik dan mereka terbuka wawasannya. Dan saya seneng mereka menyimak dan memperhatikan soal isu-isu penting ini," jelasnya.
Baca Juga
Mengenai materi yang disampaikannya saat mengunjungi dua kota di China, Pandji yakin meski mereka tinggal di luar negeri, para mahasiswa yang menjadi audience saat itu dapat mencerna apa yang dia sampaikan terkait isu-isu sosial yang masih menjadi kontroversi.
"Harusnya sih nyampe (pesannya), karena itu perjuangannya saya, bagaimana caranya materi berat tetep bisa nyampe ke mereka dengan cara yang lucu. Dan Alhamdulillah mereka ketawa, saya berharap nyantol terus di kepala mereka," papar Pandji Pragiwaksono.