Seteru Jeremy Thomas Resmi DPO, Ini Kata Kuasa Hukum Ara

Fimela.com, Jakarta Terkait penerbitan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) bahkan masuk dalam data Interpol yang melibatkan nama seteru Jeremy Thomas Maratul Habibah (Ara), kuasa hukumnya yakni, Firman Chandra mengaku belum mau mengomentari hal tersebut. Pada
saatnya mereka akan memberikan komentar atas persoalan ini.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Jeremy Thomas dan Ina Thomas serta kuasa hukumnnya menggelar jumpa pers menginformasikan surat penerbitan DPO yang telah diresmikan Mabes Polri.

Mengenai hal ini, Firman mengatakan tidak ingin berkomentar terlebih dahulu perihal surat penerbitan DPO yang dilayangkan pada kliennya, Ara. "Kalau mau membahas tentang DPO yang diterbitkan Mabes Polri, pihak kami no comment," ucap Firman Chandra, kuasa hukum Ara saat dihubungi via telpon oleh Bintang.com, Jumat (6/5/2016).

Tak sekedar enggan memberikan tanggapannya, Firman juga memilih untuk bungkam komunikasi terakhirnya dengan Ara. Dalam kesempatan sebelumnya, Jeremy Thomas mengatakan surat DPO dan Interpol diterbitkan lantaran dugaan Ara kabur ke
Singapura. "Maaf mas, belum bisa kasih komentar apa-apa," kata Firman menambahkan.

Tentang status DPO dan Interpol, Firman menegaskan belum akan memberikan tanggapannya dan menggelar jumpa pers. Ia memilih untuk menunggu waktu tepat untuk melihat kasus pasca kliennya ditetapkan sebagai DPO.

"Kalau buat jumpa pers juga saya belum tahu. Nanti saja kita lihat perkembangannya," tukas Firman.

Kasus perseteruan antara Jeremy Thomas serta Ina, sang istri dengan Maratul Habibah (Ara) perihal pembelian villa di kawasan Ubud, Bali seharga Rp 17 Miliar.

Menurut  Jeremy Thomas dirinya dan istri telah melunasi pembelian villa, namun pada 4 Oktober 2014, namun Alexander Patrick Morris yang merupakan suami dari Maratul Habibah (Ara) mengaku belum mendapatkan pembayaran sama sekali sehingga menggugat Jeremy Thomas dan istri ke pihak kepolisian.