Fimela.com, Jakarta Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU), KH Said Aqil Siroj, tak kuasa menahan air mata saat menonton film Mars. Diakuinya, sedikit banyak kisah yang dipaparkan film ini mengingatkan perjuangan keluarganya dulu. Karenanya, dia sangat mengapresiasi film Mars yang dinilai sangat memotivasi dan mendidik.
"Saya teringat diri saya sendiri, walaupun tidak semiskin itu. Makanya saya sempat terharu, mengeluarkan air mata. Betapa dulu ibu saya juga berkorban untuk anak-anaknya, sampai saya S3. Jadi saya juga mengalami, walau tidak seperti film Mars," ucap Said Aqil Siroj usai nonton film Mars, di Taman Ismail Marzuki, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/5/2016).
Baca Juga
Masih tergambar jelas di benak Kang Said, bagaimana perjuangan ibunya. Sedangkan sang ayah hanyalah seorang Kyai miskin yang cuma memiliki sepeda ontel. Demi menyambung hidup, Kang Said mencari uang tambahan dengan mengajar di sore hari.
Advertisement
"Ketika saya kulian di IAIN Jogja, kiriman saya cuma Rp 3 ribu, itu tahun 71. Makan sebulan saja sudah Rp 3 ribu. Lebihnya saya harus mengajar di sore hari sekadar mencari tambahan," kenangnya.
Kang Said menilai, karakter Tupon yang diperankan Kinaryosih dalam film ini pun dapat menjadi contoh. Dalam kondisi perekonomian yang memprihatinkan, Tupon tak putus asa demi masa depan anaknya. "Tiru lah ibu Tupon, yang sangat tangguh, kokoh, ingin punya anak sukses dan rela berkorban demi anak yang diharapkan masa depannya. Ini contoh ibu baik, ibu yang pasti mendapat tempat tersendiri di masyarakat. Begitu pula si anak," jelasnya.
Kang Said berharap, kedepannya akan ada lagi film serupa yang tak sekadar memberi tontonan, namun juga tuntunan bagi masyarakat Indonesia. Seperti halnya film Mars ini yang dia sebut sebagai dakwah transformatif.
"Dakwah yang tidak pakai doktrin, tapi menggunakan contoh-contoh yang baik. Karena dakwah yang baik ya seperti itu, enggak memberi rasa takut, melainkan menjabarkan orang beriman seperti film Mars tadi," pungkas Said Aqil Siroj, ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU).