Fimela.com, Jakarta Berperan sebagai sepasang kekasih di sinetron Aku Jatuh Cinta membuat Nadya Arina dan Eza Gionino semakin dekat. Alhasil, banyak fans yang berharap keduanya benar-benar menjalin hubungan di dunia nyata. Tapi seperti apa tepatnya hubungan yang dijalin kedua bintang muda ini di dunia nyata?
***
Tak bisa dipungkiri bahwa chemistry antara Nadya Arina dan Eza Gionino dalam sinetron Aku Jatuh Cinta memang sangat mengesankan. Alhasil, banyak pecinta sinetron terbuai oleh kisah cinta Wisnu dan Rita yang mereka perankan sehingga muncul anggapan bahwa mereka memang sepasang kekasih yang sesungguhnya.
Advertisement
Baca Juga
Bicara pada reporter Bintang.com, Musa Ade Natawijaya, Hasan Mukti Iskandar, dan Nurwahyunan, Nadya pun tidak memungkiri bahwa hubungannya dengan Eza memang sangat dekat. Namun tentu saja mereka memiliki kehidupan sendiri-sendiri. Sebagaimana Eza, Nadya pun mengakui bahwa dirinya telah memiliki kekasih.
Terlepas dari hubungan asmara yang mereka jalani masing-masing, Nadya Arina pun banyak memaparkan berbagai fakta tentang hubungannya dengan Eza. Rupanya ada satu kunci kesuksesan yang masing-masing dipegang Nadya dan Eza sehingga keduanya sukses membangun chemistry tanpa mengorbankan kehidupan pribadi masing-masing.
Di luar kisah asmara, Nadya Arina juga menunjukkan betapa luas dunia yang dijalaninya di luar. Dengan segudang kesibukan yang dijalaninya, dia masih meluangkan waktu untuk pendidikan dan mengejar cita-cita yang lebih besar. Ada serangkaian rencana masa depan yang kini sedang dijalani bintang Magic Hour tersebut.
Bagaimana tepatnya hari-hari yang dijalani Nadya Arina? Mimpi-mimpi apa yang kini sedang ingin digapainya? Jika bukan Eza Gionino, siapa pula pria yang ternyata berhasil mencuri hati si cantik ini? Simak jawabannya dalam petikan wawancara berikut ini!
Advertisement
Antara Nadya Arina dan Eza Gionino
Bukan perkara mudah membangun chemistry dengan seseorang. Namun profesionalitas Nadya Arina dan Eza Gionino menjadi kunci utama kesuksesan mereka. Pada akhirnya mereka dipertemukan di Pulau Sepa untuk syuting Aku Jatuh Cinta.
Bagaimana membangun chemistry dengan Eza Gionino?
Sama Eza sebelumnya memang udah ada beberapa project bareng. Chemistry sih udah ada karena waktu itu aku syuting Haji Belajar Ngaji dan Eza syuting sinetron lain. Eh tiba-tiba ketemu di Pulau Sepa (lokasi syuting Aku Jatuh Cinta). Aku cuma sama dia dan adegannya romance semua. Di sini romance yang benar-benar romance.
Ada pihak yang kurang suka dengan chemistry kalian?
Tadinya waktu ke Pulau Sepa, Eza ajak pacarnya gitu. Dan aku agak yang 'Gimana ya'. Ezanya tapi bilang 'Enggak papa, cuma akting'. Aku juga udah kenal sih samapacarnya. Jadi ya so far sih fine-fine aja.
Reaksi pacar Eza melihat kalian?
Yang aku lihat biasa aja sih. Karena aku emang udah kenal kali sama dia ya. Dan memang project-project sebelumnya sama eza juga dia suka ngikut. Jadi juga suka ngobrol bareng, gitu.
Ada trik khusus agar terhindar dari cinlok?
Karena kita udah punya pacar masing-masing sih. Jadi ya udah. Emang di lokasi ya udah ini akting. Sampai detik ini aku sama Eza ya masih teman syuting, rekan kerja istilahnya. Eza kan juga umurnya di atas aku, jadi udah kayak kakak.
Saat break sering curhat dengan Eza?
Kalau curhat-curhatan sih sebenarnya mungkin lebih sama Dinda kali ya. Cuma karena kita bertiga ga ada yang diam, suka ngobrol, bercanda, kala ga lagi take ya kita ngobrol-ngobrol. Jangankan lagi ga take, lagi take aja kadang suka bercanda, makanya suka dimarahi sama sutradara.
Eza suka cerita soal pacar?
Enggak sih. Ga tahu kalau sama pemain lain, tapi kalau sama aku sih enggak. Ga pernah cerita pacarnya gimana-gimana. Dan karena pacarnya sering ngikut jadi dia sendiri juga lihat aku sama Eza sebatas apa.
Ada rasa canggung berakting mesra dengan Eza?
Sempat sih. Kalau yang di Pulau Sepa itu sempat canggung karena udah lama ga ketemu. Harus ada adegan romance, terus ada ceweknya. Ruang tunggunya dekat sama set, jadi kayak yang 'Gimana nih?' Tapi misal mikirin canggung takutnya kan jadi retake-retake terus kan, padahal kita pengen one take selesai.
Asmara, Hobi, dan Mimpi Nadya Arina
Selain bicara tentang fakta kedekatan dengan Eza Gionino, Nadya Arina juga menceritakan berbagai sisi lain dirinya di luar akting. Layaknya anak muda, berbagai hal seperti kekasih, mimpi, dan hobi juga menjadi hal yang tak lepas dari pikirannya.
Omong-omong, Nadya punya hobi apa sih?
Traveling sih aku suka banget. Cuma akhir-akhir ini waktunya terbatas, kayak tahanan kota. Selain itu juga suka nonton film, dan kuliner. Kalau traveling lebih suka gaya koper, karena aku ga terlalu suka gunung-gunung gitu. Kalau disuruh pilih gunung dan pantai, aku lebih suka pantai. Lebih enjoy kalau di pantai.
Punya pengalaman buruk saat traveling?
Sempet sih. Waktu itu masih kecil. Jadi lagi jalan-jalan sekeluarga ke Pataya, Bangkok. Di sana resortnya nempatin AC-nya di bawah gitu. Posisi di bawah tempat tidur. Aku masih SD kecil banget. Aku loncat-loncat di kasur. Ga tahu ceritanya ya, gigi aku nancap di AC itu. Sumpah. Petakilan banget waktu kecil. Panggil dokter akhirnya dan gigi aku ompong dua gigi depan.
Dari traveling, cerita dikit dong soal pacar?
Pacaran sekitar hampir dua tahun. Dari entertain juga. Namanya ada deh. Pemain juga. Film sama FTV sih.
Ketemunya hasil cinlok?
Dulu itu cinlok sih enggak. Cuma kenalnya di lokasi. Pas lagi syuting barengnya biasa aja. Ga yang deket gimana. Kenalnya di situ, akhirnya temenan kemudian kita jadian.
Udah ada rencana nikah?
So far sih belum lah. Aku juga masih kuliah. Masih pengen selesain juga sih.
Banyak kegiatan, bagi waktunya seperti apa?
Kebetulan aku masih semester dua. Alhamduliah jadwalnya bisa dimepetin ke pagi semua. Jadi aku paling siang jam 2 udah selesai. Makanya aku juga bilang sama kantor, aku kan kuliah. Mereka juga ga masalah. Kalau ga urgent banget aku kuliah dulu. Jadi callingannya biasanya setelah kuliah gitu. Tapi kalau ada shoot yang harus diambil cepet paling aku izin.
Bagaimana kehidupan kuliah Nadya?
Aku di Universitas Jayabaya, jurusan hukum. Kenapa ambil hukum, karena pengen jadi notaris. Sebenarnya waktu SMA itu IPA, jadi rencananya ambil kedokteran. Jadi aku baru syuting tuh kelas dua SMA. Terus aku mikir, kalau misalnya dokter kan ga mungkin ya karena harus fokus. Bisa aja sih milih sekolah aja, cuma sayang ya. Karena kita udah kerja sedemikian rupa, sayang aja kalau tiba-tiba ditinggal. Akhirnya aku mikir pekerjaan apa yang bisa seimbang, akhirnya milih notaris.
Terlepas dari kesuksesan sinetron yang dilakoninya dengan Eza Gionino, Nadya Arina memang sosok yang cukup handal mengatur berbagai aktivitas, baik menyangkut karir dan kehidupan pribadinya. Tentunya, hal ini bisa menginspirasi para penggemarnya.