Sukses

Entertainment

Dua Film Indonesia Lolos Festival Film Cannes 2016

Fimela.com, Jakarta Kabar menggembirakan datang dari dunia film Indonesia. Setidaknya, ada dua film karya anak bangsa yang lolos seleksi pada Cannes Film Festival 2016. Dua film tersebut adalah film pendek berjudul Prenjak karya sineas muda asal Yogyakarta, Wregas Bhanuteja dan film Marlina the Murderer in Four Acts garapan Mouly Surya.

Film Prenjak yang berdurasi 12 menit tersebut lolos dalam seleksi film pendek program La Semaine de la Critique (pekan para kritikus). Wrengas Bhanuteja mengatakan lolosnya film Prenjak ke Cannes Film Festival 2016 merupakan sebuah kebanggaan bagi dirinya. Pria berusia 23 tahun tersebut tidak menyangka, film yang hanya diproduksi selama seminggu proses editing berhasil membawanya menuju red carpet festival film internasional.

Garin Nugroho (Nurwahyunan/Bintang.com)

"Saya tidak pernah menduga pada usia segini (23 tahun) akan akan berangkat ke festival Cannes,” ungkap Wrengas saat konferensi pers di Institut Francis Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016).

Berlatar belakang kehidupan di Yogyakarta, film Prenjak bercerita tentang seorang perempuan bernama Diah (diperankan Rosa Winenggar) yang terdesak masalah keuangan. Diah menjual korek api kayu dengan harga kelewat tinggi, Rp 10 ribu per batang, kepada temannya bernama Jarwo (Yohanes Budyambara) dengan imbalan, selama api yang menyala di batang korek itu, Jarwo boleh untuk melihat bagian-bagian tubuh Diah.

Selain film pendek berjudul Prenjak, satu film lain yang lolos seleksi ke Cannes Film Festival adalah film Marlina The Murderer in Four Acts yang merupakan ide dan skenarionya berasal dari otak jenius sutradara Garin Nugroho kemudian digarap secara detil oleh Mouly Surya.

Festival film Cannes (Nurwahyunan/bintang.com)

Film Marlina bercerita tentang gadis Sumba yang menjadi korban perampokan. Namun, saat terdesak itu, dirinya malah menyerang balik para perampok dan berhasil memenggal kepala si perampok. Kemudian, si gadis bernama Marlina itu membawa kepala perampok ke kantor polisi.

"Jadi waktu saya ke Sumba beberapa kali, ada kejadian ada orang dendam, dia jalan ke pasar terus dipotong aja lehernya, terus kepalanya dibawa sambil nyerahin diri ke polisi. Bukan masalah kekerasan, tapi kultur kesatrianya. Cerita itu yang menggagas film ini," tutur Garin Nugroho.

Film Marlina sendiri baru akan di produksi pada Agustus 2016 dengan sosok Marsha Timothy yang didaulat menjadi Marlina. Saat ini, cerita film Marlina terpilih dalam seleksi L’Atellier Cinrfondation Cannes 2016. Dalam program tersebut, Cannes Film Festival 2016 menyediakan ruang agar para sineas yang karyanya lolos seleksi bisa terhubung dengan pendonor dana atau para distributor film tingkat internasional.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading