Fimela.com, Jakarta Memaknai Hari Kartini, presenter Novita Angie mengatakan perjuangan Raden Ajeng Kartini untuk kaum wanita agar bisa menempuh pendidikan sangat terasa hingga saat ini. Pendidikan, kata Novita Angie, menjadi sebuah tingkat kemajuan yang amat pesat bagi kaum hawa yang dulunya hanya sebatas dalam ruang lingkup sebagai ibu rumah tangga. Atas perjuangan Kartini, Angie mengaku bangga dengan perjuangan-perjuangan tokoh emansipasi wanita.
"Saya yakin, ibu Kartini kalau melihat pasti bangga. Kartini, memperjuangkan hak wanita untuk bisa mendapatkan pendidikan, sekolah. Tapi yang terjadi sekarang nyatanya beyond that, lebih dari itu. Perempuan bisa bersekolah tinggi, bahkan mengenyam posisi yang biasanya hanya dilakukan pria," ucap Novita Angie kepada Bintang.com di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (21/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dengan adanya pendidikan, wanita kini bisa memiliki profesi pekerjaan atau karir yang bisa menyamai bahkan lebih dari pria pada umumnya.
"Saat ini, semua profesi bisa juga dilakukan wanita. Semua profesi dari yang bawah hingga yang tertinggi menjadi pemimpin negara pun pernah dipegang wanita, ini berkat perjuangan RA Kartini," katanya.
Emansipasi wanita, meski berdampak positif dalam hal kesetaraan gender, Novita Angie mengatakan ada baiknya jika wanita tetap ingat pada kodratnya.
"Cuman, buat saya pribadi, kalau saya menjadi Kartini, yang saya harapkan bukan hanya hebat dalam karir, tapi bisa membalance semua antara keluarga dan karir berjalan lancar, seperti itu yang saya harapkan," jelas wanita kelahiran 30 November 1975 silam ini.
Selain itu, ibu dari dua anak ini memaparkan jika seorang wanita tetap bisa berkarir sedemikian rupa tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu untuk anak-anak serta istri untuk suami di rumah.
"Ibu punya peranan penting bagi anak, kita punya kesempatan berkarir selayaknya pria, tapi harus bisa balance dengan keluarga. Gak mudah memang tapi bisa dijalankan kok," paparnya.
"Kita bisa seperti ini berkat Kartini, tapi banyak kebablasan dengan hanya mementingkan karir tapi melupakan keluarga. Saya berusaha untuk tidak seperti itu, emansipasi tidak mesti mentingin karir tapi keluarga terlupakan juga toh," tandasnya.