Fimela.com, Jakarta Uji coba penghapusan 3 in 1 di sejumlah ruas jalan Ibu Kota disambut positif oleh Nino RAN. Pasalnya, dia mengaku tidak perlu lagi berputar-putar untuk menuju suatu lokasi karena menghindari jalan-jalan yang diberlakukan 3 in 1. Apalagi selama ini dia tak menggunakan jasa sopir dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
"Bagus sih kalau misalnya enggak, soalnya gue suka terpaksa muter-muter cuma buat menghindari 3 in 1. Gue kan nyetir sendiri," kata Nino RAN di Hard Rock Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Nino memilih bermacet-macetan dengan jalur yang jelas, ketimbang berputar-putar dan dinilai memakan waktu yang lama. Bahkan, dia juga penah menyewa jasa joki 3 in 1 agar bisa melintasi jalur yang diberlakukan 3 in 1.
"Kalau gue mendingan macet tapi jelas jalannya mau ke mana. Dibanding kalau kita enggak menyewa joki mesti putar-putar jalan, ujung-ujungnya lama juga kan," ungkapnya.
Dikatakan Nino, meski tak membangun dan mendidik, keberadan joki 3 in 1 cukup membantunya. Ditambah lagi harga jasa yang mereka tawarkan terbilang ekonomis. Namun secara pribadi, Nino setuju dengan kebijakan penghapusan jalur 3 in 1.
"Membantu sih dan harganya juga cukup ekonomis. Cuma kalau misalnya kita pro sama hal seperti itu kayaknya enggak membangun dan mendidik budaya di Indonesia. Jadi, kita sih pro kalau 3 in 1 dihilangkan," tandas Nino RAN.