Fimela.com, Jakarta Salah satu film superhero paling ditunggu di tahun ini, Batman v Superman: Dawn of Justice sudah tayang di bioskop. Meski banyak mendapat kritikan, film yang dibintangi Ben Affleck dan Henry Cavill ini tetap laris diserbu penonton.
Selain dinilai kurang seru, alasan Superman dan Batman saling bertarung juga dianggap terlalu klise. Menariknya, di tengah kritikan Batman v Superman: Dawn of Justice justru diprediksi akan mampu meraup keuntungan besar.
Menurut berita dari Variety, menjelang seminggu perilisannya Batman v Superman yang berbujet 250 juta USD ini sudah meraih pemasukan sekitar 468 juta USD.
Advertisement
Baca Juga
Di Indonesia, film ini juga tetap ramai penonton. di jaringan bioskop 21, Batman v Superman: Dawn of Justice masih diputar di banyak layar. Belum lagi di jaringan bioskop Cinemaxx dan CGV blitz. Strategi promosi yang jitu sepertinya jadi salah satu faktor kelarisan film besutan Zack Snyder ini.
Merchandise yang menjadi andalan film-film superhero bisa menjadi pendorong kelarisan, termasuk di Indonesia. Mereka melakukan promosi dan penjualan merchandise melalui kerjasam PT XL Axiata dan Indomaret. Danny Ang, selaku Marketing & Retail Manager Pacific Licensing Studio, yang juga bekerjasama dengan Warner Bros. Consumer Products dalam hal mengembangkan kolaborasi ini, menyatakan sangat antusias dengan hasil kerjasama tersebut.
“Permintaan untuk souvenir yang menampilkan karakter legendaris Batman dan Superman terus meningkat di pasar. Kami sangat senang dengan kemitraan ini dan berharap untuk lebih dari kolaborasi ini di masa depan”, ucap Danny Ang dalam peresmian kerjasama XL-Indomaret untuk film Batman v Superman: Dawn of Justice di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Batman v Superman: Dawn of Justice juga dirilis di 60 negara termasuk China yang merupakan area pemasaran terbesar kedua di dunia. Hal ini semakin membuat pihak DC dan Warner Bros yakin kalau film superhero ini akan sukses besar dalam urusan finansial.