Fimela.com, Jakarta Pada 2014 silam, dunia hiburan digemparkan dengan kabar Marshanda yang dipasung ibunya lantaran gangguan jiwa bipolar. Bahkan, lambat laun Marshanda mengakui kondisi itu, dan sempat melewati fase dimana dirinya tak terima didiagnosa mengidap bipolar pada tahun 2009.
Sempat acuh terhadap informasi yang berkaitan dengan bipolar, Marshanda pun mulai memberanikan diri mempelajari tentang bipolar disorder. Berdasarkan dari pengamatannya, Marshanda punya solusi bagaimana seharusnya seorang yang mengidap bipolar bersikap.
Advertisement
Baca Juga
"Coba bikin list. Tulis di kertas siapa saja sahabat, keluarga, atau teman yang dianggap dekat dan sering berinteraksi dengan mereka. Di samping nama mereka dikasih tanda plus untuk yang dianggap netral, memberi dukungan dan tidak menyalahkan satu pihak," ungkap Marshanda di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).
Sedangkan list nama yang dianggap kebalikannya, kata Marshanda, diberi tanda minus. "Mungkin yang dianggap kurang kapasitas ilmu soal ini. Nanti akan tahu orang yang difilter siapa saja," lanjutnya.
Kehadiran orang-orang yang selalu memberikan dukungan dan membuat nyaman menjadi solusi meminimalisir luapan ekspresi berlebihan. Pasalnya, saling mendukung satu sama lain menjadi sistem yang tepat mengatasi bipolar.
"Terus cari orang-orang luar biasa yang bisa ada buat kamu. Aku pernah keremu dengan seorang profesional yang mengerti tapi aku nggak merasa nyaman. Meski bipolar kita tetap bisa nyaman. Malah sebenarnya kita bisa saling mendukung satu sama lain," pungkas Marshanda.