Fimela.com, Jakarta Pihak Zaskia Gotik pada beberapa pemberitaan menyatakan tim kreatif dan host dahSyat tak pernah melakukan briefing terkait gimmick yang dilakukan dalam acara musik pagi hari tersebut. Karena itulah, kejadian yang dianggap melecehkan atau menghina lambang negara terjadi.
Zaskia pada waktu itu menyebut lambang sila kelima Pancasila adalah bebek nungging. Sedangkan Hari Kemerdekaan Indonesia yang seharusnya 17 Agustus, justru dikatakan Zaskia tanggal 32 Agustus, setelah subuh.
Terkait tudingan briefing ini, Denny Cagur sebagai salah satu host memberikan komentarnya. Menurut Denny, gimmick yang dilakukan sangat biasa. Dan hal tersebut tidak perlu briefing seperti yang dimaksudkan. Seharusnya ada batasan pribadi ketika akan melakukan candaan.
Advertisement
"Batasan sendiri itu enggak bisa di-briefing," singkat Denny Cagur di Preskon HUT dahSyat ke 8-8est Friend, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (21/3).
Sebagai artis penampil, entah host atau bukan, ada tanggung jawab pribadi dan moral ketika tampil dalam acara yang disiarkan live. Karena pada saat itu tim produksi tak bisa lagi melakukan editing terhadap sebuah program.
Karenanya, seorang artis harus bisa menempatkan diri ketika ia bicara dengan teman-temannya dan ketika ia sedang menghibur masyarakat luas. Sebuah filter harus dipunyai oleh seorang entertainer jika tak mau ada masalah yang menimpanya.
Baca Juga
Dalam dunia presenter sendiri nama mendiang Olga Syahputra dan Raffi Ahmad pernah tersandung masalah candaan yang kebablasan yang kemudian menyeretnya ke jalur hukum. Karenanya, evaluasi dan filter pribadi harus selalu ada.
"Kemaren jadi saksi (kasus Zaskia Gotik). Saya sendiri sebagai host selalu melakukan evaluasi pribadi. Karena bagaimana pun filter itu ada pada diri kita pribadi," tukas Denny Cagur.