Fimela.com, Jakarta Perfilman Indonesia menghadapi tantangan baru tahun ini dengan dibukanya kran investasi film dari Daftar Negatif Investasi (DNI). Pembukaan ini memungkinkan orang Dari luar negeri menanam investasi dalam perfilman Indonesia. Tio Pakusadewo berharap generasi muda perfilman Indonesia siap menghadapi tantangan ini.
"DNI memberi tantangan baru. Kan kita berhadapannya tidak sama dengan bangsa sendiri lain. Tapi dari makluk asing luar angkasa. Maksudnya luar negeri. Mereka datang membawa kemampuan dan modal," ujar Tio saat foto Bintang 3 Generasi, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
- Anggy Umbara, Karier Sutradara Film Comic 8 Casino Kings
- Bawakan 'Kun Anta', Humood Alkhudher Jadi Sorotan di D'Academy 3
- Tampil Dini Hari, Isyana Sarasvati Tetap Pukau Java Jazz Festival
DNI memberikan kesempatan untuk mengembangkan industri film fi Indonesia. Namun ada yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan baru. "Mereka bisa menguasai jagad perfilman raya bukan lagi bicara film Indonesia. Ya harus disikapi dengan kerjakeras. Etos kerja orang film harus dibangun lebih baik dari kemarin. Kebiasaan buruk jangan dipelihara," pesannya.
Menurut Tio, istilah Film Indonesia tidak lagi cocok setelah DNI dibuka. "Tidak ada lagi film Indonesia setelah DNI dibuka. Yang ada film yang diproduksi di Indonesia. Persaingan kita bertambah, banyak pendatang dari luar negeri," terangnya.
Meskipun begitu, Tio Pakusadewo optimistis kita bisa menghadapi tantangan tersebut. "Ya harus bisa. Sudah dibuka kran DNI jadi orang perfilman yang harus menambah kemampuan diri," paparnya.