Fimela.com, Jakarta Indonesia kembali kehilangan sosok maestro dalam musik. Pada Minggu, 6 Maret 2016 sekitar pukul 00.45 WIB, musisi jazz kawakan, Ireng Maulana menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan menuju Rumah Sakit Harapan Kita, kawasan Slipi, Jakarta Barat.
Koes Hendratmo, sebagai orang dekat atau sahabat dari mendiang mengaku sangat kehilangan. Apalagi kepadanya, Ireng tak pernah berujar dan berkeluh kesah tentang penyakit jantung yang diidapnya selama ini. Penyakit ini pada 2006 lalu memaksanya dirawat di ICU sebuah rumah sakit.
"Bikin kaget seluruh Indonesia. Saya ditelepon Andrea putrinya, dia bilang om papa meninggal. Saya kaget. Saya tanya kenapa, jantung katanya," kata Koes Hendratmo di Rumah Duka Heaven, RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (6/3).
Advertisement
"18-20 tahun bersahabat, berurusan dengan berpacu dalam melodi, belum lagi show. Belum yang cuma kita pergi makan. Pergi main di mall beberapa kali dalam satu minggu itu kan intensif kegiatan dia, jadi kaget. Karena dia juga ga pernah bilang sakit," lanjutnya.
Menurut Koes Hendratmo, penyakit mematikan tersebut tak menghalangi pemilik nama Eugene Lodewijk Willem Maulana untuk terus berkarya. Ia seolah tak mempedulikan penyakitnya. Sesak nafas yang dideritanya sebelum akhirnya meninggal, tak dihiraukan.
Baca Juga
Ia tetap mengisi panggung di sebuah acara di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sampai akhirnya penyakit tersebut merenggut nyawanya dan tak bisa bermusik di FX Senayan, Jakarta Pusat. Ia sudah terlanjur tak berdaya dengan serangan kilat tersebut.
"Dia ga pernah ngeluh sakit jantung. Saya gak tahu dia sakit. Saya bilang juga ke Andrea, papa kamu ga pernah cerita kalau dia sakit jantung. Jadi kemauan eksis tetap main dari hari ke hari mengalahkan sakit. Namanya jantung bisa berenti kapan saja ternyata sudden dead tadi malam," tandas Koes Hendratmo.
Seperti diketahui, Ireng memiliki riwayat penyakit jantung. Ia bahkan telah terkena stroke sekitar 2012 silam. Selama ini dirinya telah berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Namun, Tuhan berkehendak lain sampai hari ini, Miinggu, 6 Maret 2016, ia harus mengaku kalah dengan malaikat maut.