Fimela.com, Jakarta Industri musik tanah air kembali berduka dengan kehilangan salah satu musisi terbaik, Ireng Maulana. Sang maestro jazz meninggal dunia pada Minggu (6/3) di usianya yang ke 71 tahun.
Meski telah tiada, musisi pemilik nama lengkap Eugene Lodewijk Willem Maulana ini telah menorehkan pencapaian yang luar biasa di bidang musik jazz. Karyanya pun tentu menjadi warisan berharga bagi Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
- Michelle Ziudith dan Rizky Nazar Main Film ILY From 38.000 ft
- Descendants of Sun Gantikan Kepopuleran Cheese in the Trap
- Java Jazz Festival 2016 Angkat Budaya Toraja
Bakat musik yang diturunkan oleh orangtua, di mana sang ayah pemain gitar dan sang ibu adalah seorang penyanyi yang piawai bermain piano. Ireng pun telah akrab dengan instrumen sejak berusia belia.
Kecintaannya terhadap musik juga ditunjukkan dengan mendalami permainan gitar dan mengemban pendidikan di City Line Guitar Centre Amerika Serikat hingga ke Belanda. Setelah itu, ia kemudian mempelajari musik jazz.
Dari kelompok Joes & His Band, Ireng kemudian bergabung dengan band Gelora Samudra (1960), Eka Sapta hingga sempat mengikuti sebuah acara di New York World Fair (1964). Setelah itu, ia kembali bergabung bersama grup jazz Indonesia Lima (1968).
Baru pada tahun 1984, ia menjadi pimpinan sebuah grup bertajuk Ireng Maulana And His All Stars. Selain itu, musisi yang jago bermain gitar ini tercatat telah menelurkan karya sejak tahun 1974 hingga tahun 2005. Selamat jalan legenda.