Fimela.com, Jakarta Profesi Stand Up Comedian atau Komika atau Comics sedang naik pamor belakangan ini. Banyak dari mereka yang berkecimpung di dunia akting, termasuk Kemal Palevi. Ia mengawali karir sebagai komika di ajang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim kedua di tahun 2012 dan berhasil masuk tiga besar.
Kemal satu angkatan dengan Gilang Bhaskara dan Ge Pamungkas yang juga terjun ke dunia akting dan bermain film. Bukan sekedar eksis di dunia film, Kemal mengaku tak ingin sekedar numpang ngetop. Apa rencana dan keinginan Kemal di bidang film?
***
Advertisement
Saat ini industri perfilman Indonesia memang banyak menampilkan para komika maupun komedian dalam jajaran pemain. Ada yang menjadi pemain utama, pemain pendukung dan ada juga yang hanya numpang lewat dan muncul sekejap. Ada yang bermain di film bergenre komedi saja tapi ada juga yang bermain di genre drama atau yang lainnya.
Baca Juga
- Atalarik Syah Tak Tahan untuk Memuji Nicole 'Elif Indonesia'
- Terjatuh Saat Manggung, Isyana Sarasvati Curhat di Instagram
- 7 Lagu Ini Siap Buat Hari Senin Kamu Makin Semangat
Kemal Palevi sudah menjalani semua itu. Setelah menjadi finalis SUCI musim kedua, Kemal mencoba dunia akting. Film pertamanya adalah Crazy Love di tahun 2013 yang dibintangi Adipati Dolken dan Tatjana Saphira. Setelah itu, Kemal sudah tampil di 12 film termasuk Jagoan Instan yang akan segera dirilis.
Kemal memang tidak selalu menjadi pemain utama di 13 film yang pernah dijalaninya. Ada yang menjadi pemeran utama, pemeran pendukung dan ada juga hanya sebagai cameo atau tampil sekilas. Tapi tetap saja 13 film dalam rentang waktu tiga tahun termasuk luar biasa. Tak hanya di film komedi seperti Comic 8 dan Jomblo Keep Smile, pria kelahiran 25 Agustus 1989 ini juga tampil di film drama seperti Surga yang Tak Dirindukan.
Sekedar catatan, Surga yang Tak Dirindukan adalah film Indonesia terlaris di tahun 2015. Urutan kedua ditempati Comic 8: Casino Kings Part 2 yang menampilkan Kemal sebagai salah seorang pemain utama. Tak hanya berakting, Kemal juga menjadi sutradara dan penulis skenario bersama Jovial da Lopez di film komedi Youtubers.
Di film terbarunya, Jagoan Instan, Kemal berperan sebagai superhero, tentunya dengan gaya komedi. Saat bertandang ke kantor Bintang.com di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kemal menceritakan perannya di film tersebut. Pada Henry dan Febio Hernanto, Kemal pun menceritakan kalau Jagoan Instan berbeda dibandingkan film-filmnya sebelumnya.
“Saya berperan sebagai superhero buat pertama kalinya di film Jagoan Instan. Rasanya pasti senang karena film superhero di Indonesia kan langka banget. Ini memang masih ada unsur komedinya, tapi pesannya beda dan syutingnya nggak semudah yang dibayangkan,” terang Kemal Palevi.
Selain Jagoan Instan, Kemal Palevi juga akan tampil di film lain yang juga termasuk unik dan nyeleneh. Pria kelahiran Samarinda ini sepertinya semakin laris bermain film dan sangat menikmati karirnya di layar lebar. Lalu, ia akan tampil di berapa film di tahun ini? Apakah akan seproduktif di tahun 2014 dengan tampil di enam film sekaligus?
Advertisement
1
Jawaban yang diberikan Kemal Palevi ternyata cukup mengejutkan tapi menarik. Ia ternyata punya rencana lain di bidang film dan bahkan ingin lebih serius menekuni bidang tertentu. Di sisi lain, Kemal tak akan meninggalkan identitasnya sebagai seorang komedian yang sangat dibanggakannya. Lalu, rencana apa yang akan diwujudkan oleh Kemal?
Apa kegiatan Kemal Palevi sekarang ini?
Pastinya lagi promosi film Jagoan Instan. Di sini saya jadi pemeran utama yaitu tokoh superhero bernama Bumi. Di film ini saya bermain sama Kevin Julio, Anisa Rahma, Jovial da Lopez dan masih banyak lagi.
Seperti apa cerita filmnya dan seperti apa karakter yang dimainkan Kemal di Jagoan Instan?
Bumi itu sebenarnya orang susah, orang nggak mampu. Orangnya labil mungkin karena masih muda. Tapi dia peduli sama orangtuanya. Dia lebih mengutamakan nyari duit daripada sekolah, karena ingin mengobati ayahnya yang sakit. Bumi ini punya pacar yang diperankan sama Anisa Rahma, tapi kemudian mau direbut sama Romeo yang diperankan Kevin Julio. Romeo ini anak orang kaya dan punya segalanya, beda banget sama Bumi yang nggak punya apa-apa.
Lalu bagaimana bisa menjadi seorang jagoan?
Bumi ini ceritanta punya om yang konon mantan jagoan. Dia disuntikkan serum jagoan oleh omnya. Trus dia langsung punya kekuatan super dan jadi jagoan. Makanya dibilang jagoan instan. Pas jadi jagoan, Bumi jadi seperti punya segala-galanya dan jadi lebih percaya diri.
Apakah kali ini terlibat juga dalam proses kreatif?
Film ini murni berdasarkan skenarip pak Musfar Yasin, bukan adaptasi dari apa pun. Jadi saya sama sekali nggak terlibat dalam proses kreatif, karena kita semua tahu kalau pak Musfar paling anti skripnya diutak-atik.
Apa yang membuat film Jagoan Instan beda dari film-film Kemal Palevi lainnya? Apa karena bertema superhero?
Tema superhero pasti beda sama film-film saya lainnya. Ini memang film komedi tapi lebih ke satir bukan sekedar membuat penonton ketawa. Film ini berdasarkan kondisi negara kita yang kayaknya sulit terbebas dari banyak masalah seperti korupsi. Makanya perlu seorang superhero buat menyelamatkan Indonesia. Ini memang gayanya pak Musfar yang selalu ada kesan satir dalam menulis genre komedi sekalipun. Makanya di film ini ada sidang, hakim, jaksa sampai masalah pembakaran hutan. Film ini memang bisa bikin ketawa tapi isu yang diangkat agak serius.
Apa harapan Kemal Palevi untuk film Jagoan Instan?
Mudah-mudahan film ini bukan hanya sukses, tapi juga menginspirasi rumah produksi lain untuk membuat film superhero. Kita kan kekurangan tokoh superhero di film, paling selama ini kita cuma tahu ada Panji Manusia Millenium, Saras, Gundala Putra Petir. Di film Jagoan Instan kita memakai green screen terutama buat adegan terbang. Pengerjaan film ini cukup serius terutama untuk CGI nya. Bisa dibilang, film ini menunjukkan apakah orang-orang film kita sudah siap membuat film dengan tehnik CGI yang bagus.
Apakah mungkin akan ada trend film superhero Indonesia?
Bisa saja, kenapa nggak? Yang saya tahu ada film superhero Valentine yang juga bakal rilis di tahun ini. Lalu ada filmnya Marcellino Lefrandt, kalau nggak salah nama karakternya Volt. Seperti saya bilang tadi, mudah-mudahan Jagoan Instan bisa jadi batu loncatan atau pelopor film-film superhero Indonesia. Buat saya itu bagus karena film Indonesia jadi makin beragam dan variatif. Kalau punya banyak tema film kita jadi bisa naik kelas atau ke level selanjutnya di dunia film.
Ada persiapan khusus untuk bermain sebagai tokoh superhero?
Persiapan yang khusus banget nggak ada sih. Jadi sebenarnya, tokoh Bumi ini awalnya mau diperankan sama Kevin Julio. Tapi karena dia nggak bisa lama-lama ninggalin syuting sinetron GGS (Ganteng-Ganteng Serigala), perannya digantikan orang lain dan akhirnya saya yang diajak buat memerankan Bumi. Kevin akhirnya ikut main juga tapi jadi pemeran antagonis yang bagian adegannya lebih sedikit. Jadi saya paling nyiapin adegan berantem. Ya biasa aja, karena di film Comic 8 juga banyak jalanin adegan laga. Apalagi yang menangani adegan laga di Jagoan Instan dan Comic 8 orang yang sama, jadi udah kenal baik. Yang nggak enak itu ada adegan dipukul dan harus take berulang kali, hehehe.
Kesulitan apa lagi yang harus dihadapi seorang Kemal Palevi?
Selama syuting sih nggak pernah cedera atau luka. Yang paling terasa capek itu harus banyak memakai sling, terutama buat adegan terbang. Terus kostumnya juga ketat banget jadi agak susah bergerak. Tapi saya masih mendingan. Kevin harus pakai kostum dari bahan lateks dan pakai topeng juga. Wah itu lebih capek lagi. Tapi saya puas sama hasil akhirnya. Setelah syuting selama sebulab, pas lihat hasilnya senang banget rasanya. Mudah-mudahan film ini bisa sukses.
2
Tak hanya bermain film, Kemal Palevi ternyata punya keinginan lain di bidang film. Ia ingin berkiprah di belakang layar. Meskipun begitu, Kemal tak akan pernah meninggalkan bidang komedi.
Ada proyek lain yang sedang atau akan dijalani?
Ada proyek film lagi. Yang sudah mau tayang selain Comic 8: Casino Kings Part 2, ada film Abdullah Takeshi. Di film ini saya merangkap jadi sutradara dan rencananya rilis akhir Maret nanti. Ini filmnya unik, saya jadi orang Jepang dan lawan main saya, Dion (Wiyoko) jadi orang Arab. Nah, yang bikin saya bangga trailer film ini diputar pas premier film ‘Aach..Aku Jatuh Cinta’. Saya bangga karena trailernya ditonton sama mas Garin Nugroho.
Lalu apa tanggapan Garin Nugroho?
Sayangnya dia nggak sempat kasih komentar, hehehe. Tapi Chicco Jerikho pas selesai acara bilang kalau filmnya lucu banget.
Berarti di tahun akan bermain di berapa film?
Sejauh ini baru tiga film tadi. Kalau ada proyek film lagi, saya maunya jadi sutradara atau penulis skenario. Di belakang layar aja, soalnya udah mulai jenuh dan mulai selektif menerima tawaran main film. Kecuali ada tawaran yang menarik banget. Pengin lebih eksklusif biar saya nggak bosen dan penonton juga nggak bosen sama saya. Kalau bisa mau ngerjain proyek di televisi, radio atau youtube.
Apa yang membuat Kemal Palevi tertarik berkiprah di belakang layar?
Kalau di film itu kan pencapaian tertinggi ya menang Piala Citra di FFI (Festival Film Indonesia). Kalau saya main di film komedi kan sepertinya sulit menang Citra. Jadi saya pengin berkiprah di belakang layar sebagai sutradara, bikin film yang serius tapi saya nggak ikutan main. Yang main yang memang lebih jago dan bagus aktingnya. Waktu kuliah di IKJ, sebenarnya masih karena belum lulus hehehe, saya ambil jurusan teater. Pas harus memilih spesialisasinya apa, saya ambil penyutradaraan. Walaupun belum diwisuda, tapi setidaknya ilmunya sudah bisa digunakan. Pengin sih bikin film sendiri, kayak ‘A Copy of My Mind’. Buat nyalurin hobi dan ilmu aja, tapi mungkin nggak dalam waktu dekat.
Bagaimana dengan karir sebagai komika?
Masih jalan terus. Bulan April nanti rencananya mau tur di delapan kota di Indonesia. Terus nyiapin show juga di Jakarta. Saya tetap di jalur komedi karena menghasilkan duit, hahaha. Menurut saya komedi itu seru. Bidang komedi ini kalau diseruisn bisa jadi pegangan hidup. Kata om Indro, dengan komedi aja kita bisa hdup layak. Karena nggak semua orang itu bisa melucu atau main komedi. Kalo aktig serius, semua aktor bisa serius. Tapi kalau ada yang lebih mudah dan keren bisa kegeser. Tapi kalau di komedi bisa sampai kapan aja. Karena dengan komedi kita bisa lebih peka karena mengikuti kejadian sehari-hari.
Apa yang membuat Kemal Palevi terjun dan menyukai dunia film?
Film pertama saya itu Crazy Love. Saya diajak main setelah jadi finalis SUCI sebagai pemeran pendukung. Filmnya sebenarnya gak bagus-bagus banget sih, tapi yang terlibat di situ banyak orang-orang penting. Itu film pertamanya Tatjana (Saphira) yang sekarang sudah dikenal banget. Kebetulan film barunya, I am Hope bakal rilis bareng sama Jagoan Instan. Sutradaranya maa Guntur Soeharjanto dan rumah produksinya Maxima. Sekarang mereka sudah dikenal luas. Saya merasa senang dan alhamdulillah banget bisa terlibat di film itu. Waktu syuting sempat diomelin soal akting sama mas Guntur. Itu jadi pelajaran berharga buat saya. Jadi main film bareng orang-orang yang benar, bikin kita jadi bener juga. Jadi jangan sampai kita asal nerima tawaran. Kalau sekarang saya bisa banyak belajar dari pak Parwez, pak Manoj, pak Raam Punjadi dan banyak lagi.
Siapa aktor atau komedian favorit Kemal?
Kalau di luar negeri, saya suka Bradley Cooper sama Matthew McConaughey. Karena mereka itu awalnya main film komedi sampai kemudian main drama serius. Malahan mereka udah masuk nominasi Oscar, bahkan Matthew udah pernah dapet piala Oscar. Saya juga Will Smith. dia kan awalnya juga dari komedi. Waktu itu main serial komedi Fresh Prince kalau nggak salah. Setelah itu lama-lama dia main film drama kayak Ali dan The Pursuit of Happyness dan dapat nominasi Oscar. Saya juga suka Jim Carrey. Yang terbaru, saya juga suka sama aktingnya Steve Carrell. Dia ini kan komedian dan banyak main film komedi, tapi bisa jadi orang stress di The Big Short. Mainnya gila keren banget di film itu. Makanya saya bangga jadi seorang komedian. Komedian itu bisa berperan jadi apa saja dan banyak aktor top Hollywood awalnya adalah komedian atau main di film komedi.
Kalau di Indonesia?
Kalau di Indonesia, saya lebih kagum sama aktor yang asalnya dari teater. Ada Jajang C Noer, Christine Hakim, Slamet Rahardjo sama Ria Irawan. Mereka aktingnya oke banget dan mainnya selalu beda di tiap film.
Apa film favorit atau yang paling berkesan?
Saya suka film-film bertema ‘from zero to hero’ seperti The Pursuit of Happyness dan Cinderella Man. Film-film seperti itu bisa menginspirasi banyak orang, termasuk saya, untuk bisa meraih kesuksesan. Dua film itu sih yang paling saya ingat dan berkesan sampai sekarang. Ada juga filmnya Leonard DiCaprio yang saya suka, The Wolf of Wall Street, itu juga menginspirasi saya. Kalau di Indonesia, pastinya AADC (Ada Apa Dengan Cinta). Itu film nggak akan pernah saya lupakan karena film Indonesia pertama yang saya tonton di bioskop. Setelah itu semua film Indonesia saya tonton di bioskop. Setelah berkecimpung di dunia film, saya senang bisa ketemu langsung sama Nicholas Saputra, mbak Dian Sastro, mas Riri Riza. Berkat film AADC saya bisa seperti sekarang ini, bisa membacakan nominasi dan pemenang di FFI.
Apa harapan seorang Kemal Palevi di dunia hiburan?
Tetap jadi komedian dan membuat film sendiri tapi di belakang layar saja. Saya juga berharap film-film saya disukai dan diterima masyarakat Indonesia. Kita tentu berharap kerja keras kita dihargai, caranya dengan menonton film kita di bioskop.
Nama Kemal Palevi sekarang bukan hanya dikenal sebagai komika tapi juga pemain film dan bahkan mulai merambah bidang penyutradaraan dan penulisan naskah. Meski tetap setia di jalur komedi, Kemal ingin mengejar mimpinya meraih Piala Citra sebagai orang di belakang layar.