Fimela.com, Jakarta Raisa Andriani memulai debut film Terjebak Nostalgia. Butuh waktu lama bagi Raisa untuk mengambil keputusan debut di layar lebar. Setelah menjajal akting, banyak hal baru yang dipelajari Raisa.
"Dulu saya pikir akting paling susah itu ngapalin dialog. Ternyata itu paling gampang. Yang baru saya pelajari dari Chicco dan Rako. Kita harus memahami logika di balik pilihan karakter. Agar pas kira jalanin itu kita percaya. Daripada disuruh sesuatu tapi nggak tahu kenapa. Jadi harus benar-benar tahu kenapa dia begini dan begitu," ujar Raisa di kantor Bintang.com, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
- Film Terjebak Nostalgia Terinspirasi dari Lagu Raisa
- Aksi Keren Suho dan Xiumin EXO Cs di MV 'One Day One Chance'
- Raisa Sempat Galau Pilih Lagu untuk Album Terbaru
Raisa juga membuktikan bahwa akting menangis bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi tangisan yang bisa membuat orang tersentuh. "Paling susah itu nangis emosional. Kalau misalnya cuma sekali take sudah susah. Kita harus nangis berulang-ulang untuk kepentingan gambar. Terlebih harus dengan emosi yang sama dan instensitas yang sama itu cukup bikin capek. Benar-benar bikin capek secara emosional," jelasnya.
Melelahkan, namun Raisa bangga ketika film yang dibintanginya bisa menggerakkan hati penontonnya. Seluruh lelah saat syuting terhapus ketika melihat reaksi penonton. "Saya lihat hasilnya, trus lihat teman-teman saya nangis melihat adegan saya, saya lega. Karena ternyata saya bisa membawakan perasaan di film ini. Jadi puas," katanya.
Film bagi Raisa adalah medium untuk mewujudkan gambaran yang cuma ada di otak bisa terwujud dalam mata. "Film itu kehidudan sehari-hari yang ternyata terjadi di kehidupan orang lain. Nonton film itu menyenangkan, kita bisa keluar dari dunia nyata dan masuk dalam film saat kita nonton film," katanya.