Fimela.com, Jakarta Tak sedikit masyarakat yang menganggap jika artis merupakan segolongan orang yang hanya bisa berakting, bernyanyi, tanpa memiliki otak yang berisi. Anggapan ini pun terjadi kala mereka berbondong masuk ke parlemen. Mereka dianggap sebagai golongan politisi kelas dua yang berhasil menjadi wakil rakyat hanya karena popularitas. Begitu pula ketika seorang artis mencoba untuk menekuni bidang bisnis. Tak sedikit masyarakat atau bahkan pelaku bisnis lain yang merasa sinis. Dan Vidi Aldiano ternyata pernah memiliki masalah tersebut.
"Banyak lah sinisme seperti itu. Pernah ngalamin itu ya wajar sekali buat gue sendiri, tapi gue membuktikan dengan karya gue, dengan produk-produk yang gue keluarkan," kata Vidi Aldiano di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (29/1).
Advertisement
Baca Juga
Awalnya Vidi begitu kecewa dengan anggapan masyarakat. Namun, ia menganggap kritikan masyarakat itu adalah pecutan semangat baginya untuk terus memberikan yang terbaik. Vidi ingin menghapus imej jika artis tak bisa melakukan hal lain selain di dunia hiburan.
"Banyak yang bilang kalau penyanyi itu bisanya nyanyi doang ga ada otaknya, itu yang gue pengen hilangin, karena berbisnis kan ga mudah ngitung segala macam. Tapi Makin kesini filter gue makin bagus. Awalnya umur 15 tahun, gue masih 'baper' lah, sensitif masih dengar apa kata orang," tukas Vidi.
Ia menegaskan bahwa memulai bisnis meski memiliki latar belakang sebagai artis, tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ia harus tetap berjuang memberikan jaminan kepercayaan kepada orang lain.
"Alhamdulilalh gue bersyukur, ga bisa dipungkiri terjun awal musiknya memang jadi penyanyi, tapi bukan berarti sudah jadi artis langkah ke depan bakal mudah. Harus tetap berjuang untuk menjadi entrepreneur," tandas Vidi Aldiano.