Fimela.com, Jakarta Peristiwa politik yang terjadi di tahun 1965 menjadi kisah menarik bagi sutradara Angga Dwimas Sasongko untuk menggarap film Surat dari Praha. Berbeda dengan kisah politik yang panas, film ini justru menunjukkan sisi romantis.
Dominasi cerita film ini lebih banyak mengangkat sisi romantisme dalam kehidupan sejumlah orang yang terkena imbas peristiwa kala itu, Angga melengkapi semua bagian cerita dengan balutan romantisme, sejarah politik serta alunan musik yang menyentuh.
Advertisement
Baca Juga
- 'Surat dari Praha', Retrospeksi 20 Tahun Karir Musik Glenn Fredly
- Ketika Aura Syahrini 'Menitis' dalam Diri Prilly Latuconsina
- Kolaborasi Apik Kotak dan Kikan Guncang Infotainment Awards 2016
Ia mengungkapkan, awal ide film Surat Dari Praha memiliki latar belakang yang berbeda tentang orang Indonesia yang kesulitan pulang ke kampung halamannya di tanah air.
"Awalnya saya sering baca buku sejarah. Ketika saya banyak baca dari sumber lain, ternyata banyak cerita latar belakang yang berbeda tentang orang Indonesia yang nggak bisa pulang ke Indonesia," ungkap Angga, ditemui saat Screening film Surat dari Praha di XXI Epicentrum, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2016).
Surat Dari Praha menceritakan tentang Larasati (Julie Estelle), ia berusaha mengantarkan sepucuk surat dari Sulastri (Widyawati) untuk Jaya (Tyo Pakusadewo), seorang mahasiswa ikatan dinas yang menetap di Praha karena kewarganegaraannya hilang lantaran menolak Orde Baru kala itu.
Film Surat dari Praha dibintangi Julie Estelle, Tio Pakusadewo, Widyawati, Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Safira Umm. Film berdurasi 94 menit ini akan dirilis pada 28 Januari 2016.