Fimela.com, Jakarta Tragedi bom Sarinah yang menimpa Indonesia beberapa waktu lalu menjadi tamparan baru untuk Indonesia. Pada akhirnya, masyarakat menyadari bahwa perjuangan melawan teroris belum berakhir. Hal ini juga yang disadari oleh Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri.
Wanita asal Semarang ini mengakui bahwa keberadaan teroris memang cukup menyebalkan. Meski demikian, dia menyadari bahwa posisinya saat ini membuatnya tidak berdaya menghadapi masalah yang juga terjadi dalam kancah internasional ini.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau sebagai putri Indonesia dan salah satu perwakilan pemuda, saya ga punya satu ilmu atau kekuatan untuk mengusir maupun melawan teroris," ungkapnya saat ditemui Bintang.com di Gedung Mustika Ratu, kawasan Pancoran, Jakarta.
Meski demikian, bukan berarti Anindya akan berpangku tangan menyaksikan kejahatan ini terjadi di masyarakat. Satu tindakan kecil yang mungkin bisa dilakukannya adalah memberikan pengertian pada publik bahwa hal ini bisa diatasi bersama.
"Tapi yang pasti saya sebagai wakil pemuda, ke depannya ingin memberikan pengertian pada semua orang, termasuk pemuda Indonesia yang akan meneruskan kepemiminan di Indonesia. Orang-orang Indonesia semoga makin baik ke depannya, dan punya pemimpin yang makin baik," lanjutnya.
Sebelumnya, Anindya Kusuma Putri juga sempat mengungkapkan kegelisahannya tentang kasus bom yang terjadi di Indonesia. Dia bertanya-tanya kenapa teroris sering sekali mengincar negeri ini dalam aksi mereka.