Fimela.com, Jakarta Bimbim enggan memanfaatkan kebesaran nama Slank untuk band keluarganya, The Sidhartas. Sikap itupun berlaku dalam penggarapan album perdana mereka yang bertajuk Punk. Dengan alat seadanya, Bimbim ingin menularkan semangat Slank berkarya kepada personel The Sidhartas yang dihuni oleh anggota keluarganya.
"Kita rekaman enggak pakai fasilitas Slank sama sekali. Dengan alat minim, rekaman di kamar Firas. Semangat waktu di Slank gue tularkan di mereka. Kalau menunggu alat enggak ada habisnya, yang penting ide," ujar Bimbim di launching album The Sidhartas di gang Potlot, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
- Drama Rain, Please Come Back, Mister Siap Tayang 24 Februari 2016
- Main Film Bareng, Seolhyun AOA Nyaman dengan Lee Min Ho
- Pacar Suka Ngambek, DJ Una Fokus Berkarir
Rupanya, semangat Bimbim diterima baik oleh kedua personel The Sidhartas yang merupakan keponakannya sendiri. Awa selaku gitaris mengakui, meski tak mudah, bukan tidak mungkin melakukan sesuatu dengan alat seadanya.
"Dengan obrolan sederhana, mungkin saja. Kayak lagu kita yang didapat dari obrolan. Awalnya kita bikin lirik bareng-bareng, terus siapa saja saya yang mau kasih musik duluan. Nanti yang lainnya ikut menambahkan," jelas Awa.
Demi menghasilkan musik yang real, The Sidhartas memilih live recording untuk albumnya itu. Kecuali beberapa overdub untuk vokal dan melodi gitar. "Biar feel fun-nya kena. Kita main rekam begini adanya, lebih real," ujar Faris.
Total sebanyak 11 lagu yang disuguhkan The Sidhartas di album perdana mereka. Mengusung genre musik punk rock, album ini juga menjadi kado ulang tahun untuk ayah Bimbim dan Massto, serta kakek bagi Awa Sandiogo dan Firas Rachun yang kini genap berusia 80 tahun.