Fimela.com, Jakarta Gara-gara kemiripan poster film, banyak yang menyebut film Tiger Boy merupakan ciplakan film Werewolf Boy. Padahal dua film ini memiliki cerita yang berbeda. Ceritanya dikembangkan dari latar belakang kisah yang berbeda.
Produser Chand Parwez Servia memberikan tanggapan tentang isu tersebut. "Membuat film yang unik dan berbeda memang sulit. Seringkali keunikan yang dibuat oleh kreatif tanah air ditafsirkan negatif. Padahal dalam era global sekarang ini, penulis di berbagai belahan bumi bisa saja mengembangkan ide yang memiliki kemiripan tapi sama sekali beda," ujar Chand Parwez saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
- Atiqah Hasiholan Jajal Komedi
- No More Girlband, BLINK Berubah Jadi Grup Vokal
- Aris Idol Bangga Tatap Muka dengan Sang Idola
Kisah cinta yang populer, lanjutnya, biasa diadaptasi menjadi banyak versi. Kreativitas sineaslah yag akan membuat perbedaan satu karya dengan karya lainnya. Karena itu, wajar jika masyarakat menganggap film tersebut mirip.
"Ini menarik apabila kita mengambil contoh kisah Romeo and Juliet karya William Shakespeare, karena sedikitnya ada berbagai ceritera dari belahan bumi berbeda yang memiliki kemiripan, yaitu : Shirin Farhad, Laila Majnun, Heer Raanjha, Sohni Mahiwal, Sam Pek Eng Tay, hingga Roro Jonggrang," paparnya.
Latar belakang kisah Tiger Boy mengangkat sisi lain dari peristiwa Mei 1998. Ketika sejarah reformasi terjadi, saat itu di hutan kaki Gunung Salak seorang bayi lelaki lahir dan ditinggal mati ibunya. Tiger Boy mempunyai kemiripan dengan kisah Nasiran di pedalaman Blang Pidie, Aceh yang sejak berusia 5 tahun tinggal di hutan selama 10 tahun bersama ibunya, atau kisah tentang Tarzan dan Mowgli.