Fimela.com, Jakarta Meski di negara asalnya, Korea Selatan, dominasi boyband dan girlband masih meraja, namun di Indonesia era mereka sudah tergantikan dengan dangdut rancak. Alhasil, banyak boyband dan girlband yang tak bisa mempertahankan eksistensinya.
Namun, BLINK dengan segala talenta 4 personilnya yaitu Ify, Sivia, Pricilla, dan Febby sanggup bertahan dengan segala kesulitan industri musik. Buktinya, di tengah arus musik lain serta pembajakan yang tak pernah hilang, BLINK berani mengeluarkan karya album kedua.
Berkarya merupakan hal yang akan terus dilakukan oleh grup pelantun Jatuh Cinta itu. "Selama karya kita diterima masyarakat, kita akan terima dan terus berkarya," tutur Pricilla di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (15/1).
Advertisement
Baca Juga
- Rilis Natal Tahun Ini, Film Remake Jumanji Baru Temukan Sutradara
- Film 90-an: Cinta Terlarang Siluman Ular Putih yang Melegenda
- Steven Rumangkang Bantah Tudingan Angel Karamoy
Dengan tenggelamnya era girlband, BLINK pun melakukan transformasi. Tak lagi mau disebut sebagai girlband, namun Ify Dkk mengklaim diri sebagai grup vokal. Bukan hal yang muluk, pasalnya setiap personil memiliki kemampuan vokal yang tak bisa diremehkan.
"Dari awal terbentuk kita sebenernya nggak disebut girlband. Dari awal kita bukan suka ngedance tapi karena waktu itu eranya girlband dan boyband, nah kita harus tahu bagaimana cara supaya kelihatan," ujar Ivy.
Dibanding girlband, menjadi grup vokal memiliki keuntungan tersendiri. Dengan mengandalkan kualitas vokal, sebuah grup akan bisa bertahan lebih lama daripada hanya memprioritaskan kemahiran 'nge-dance'.
"Kita bukan kayak girlband ya sekarang, tapi mungkin itungannya lebih ke grup vokal yang mengandalkan vokal, tidak dengan dance. Itu membuat kami merasa lebih everlasting. Alhamdulillah sekarang banyak yang gak eksis, tapi kita bisa pertahankan suara kita yang menjadi modal awal," tukas Pricilla BLINK.