Fimela.com, Jakarta Sebagai salah satu insan film yang melintasi tiga generasi, Widyawati paham benar besarnya peran Usmar Ismail dalam membangun karakter film Indonesia. Karena itu Widyawati sangat semangat memberikan dukungan untuk Usmar Ismail Award.
"Kenapa baru sekarang? Seharuanya sudah lama ada. Karena semua orang harus mengenal Usmar Ismail sebagai Bapak Perfilman Indonesia. Saya pernah disutradari Usmar Ismail, merasa beruntung," ujar saat peresmian Usmar Ismail Award di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Jumat (15/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
- EXO 'Menang Banyak' di Seoul Music Awards ke-25
- Gara-gara Teror Bom, Rapper K-Pop ini Urung ke Jakarta
- Bintang-bintang Harry Potter Berduka Atas Kepergian Alan Rickman
Semakin banyak apresiasi untuk film Indonesia, menurut Widyawati akan semakin baik. "Seperti sekolah kita dapat raport. Lalu ada data, angka. Anugrah itu seperti raport untuk insan perfilman. Kita bisa melihat apa yang sudah kita kerjakan selama satu tahu dari anugrah tersebut," jelasnya.
Hal itu disetujui oleh Paramitha Rusady yang juga hadir di acar tersebut. "Bukan berarti mngharapkan selalu dapat anugrah. Anugrah itu pemicu untuk masing-masing berbuat sebaik mungkin," katanya.
Paramitha Rusady berharap ajang Usmar Ismail Award akan langgeng. "Semoga gak cuma satu tahun tapi bisa terus. Ini baru tahun pertama, semoga bisa terus belanjut," harapnya.
Lebih lanjut, penjurian film Usmar Ismail Award 2016 yang melibatkan pewarta film akan melalui dua tahap. Penjurian tahap awal dilakukan oleh 15 juri. Sedangkan tahap kedua dilakukan oleh 15 juri awal dan ditambah enam juri lainnya, yakni perwakilan wartawan dari daerah Sabang sampai Marauke.
"Dari wartawan kami percaya akan ada hasil bagus. Saya percya karena pernah pwi bikin FFI dan itu jadi penyemangat kami saat film indonesia mati suri. Kalau sekarang FFI sama pemerintah, Usmar Ismail Award sama wartawan lagi jadi saya percaya kualitasnya," kata Widyawati.