Fimela.com, Jakarta Nama Budi Prihatin mungkin terdengar biasa dan tak terkenal. Namun ketika menyebut nama Budi Anduk, semua orang langsung terkenang dengan kemampuan almarhum membuat orang tertawa. Jalan terjal dan lama dilalui Budi Anduk untuk menggapi popularitas di ayar kaca dan layar lebar.
Budi Anduk tak juga mendapatkan pekerjaan usai lulus SMA. Karena itulah, Parto yang menjadi tetangganya mengajak Budi untuk ikut syuting sebuah program Ngelaba di sebuah stasiun televisi pada 1996. Budi mengenal Parto karena mereka bertetangga. Kedekatan hubungannya dengan Parto, ia kemudian mengajak Budi sebagai figuran.
Advertisement
Baca Juga
- 'Sunshine Becomes You' Jadi Film Tersulit Boy William
- Nabilah JKT48 Kesulitan Isi Soundtrack Film Sunshine Becomes You
- Nikita Mirzani Abadikan Kasusnya Lewat Lagu
Dari program tersebut kemudian yang memunculkan nama Budi Anduk. Saat menjadi kru Ngelaba, ia selalu ditugaskan di bagian lapangan sehingga mudah keringatan. Karena itu ia butuh handuk untuk mengelap keringatnya. Handuk selalu diletakkan di bahunya. Dari situ panggilan Budi Anduk menjadi melekat.
Lambat tapi pasti, karier Budi Anduk cemerlang. Tawaran demi tawaran pun selalu mendekatinya. Puncaknya saat ia menjadi pemeran utama dalam sinetron komedi (sitkom) Tawa Sutra dan Untung Ada Budi.
Popularitas Budi Anduk kian melonjak. Tak hanya tampil dalam acara di layar kaca, tapi juga bermain di layar lebar. Ia bermain dalam film Tiren: Mati Kemarin, Tulalit. Di tengah kariernya kian melejit, Budi Anduk terpaksa harus berhenti dari dunia hiburan akibat sakit pada 2009.