Fimela.com, Jakarta Diva pop Beyonce Knowles tampaknya semakin serius menapaki karir di industri film. Setelah sempat tampil membintangi beberapa judul film seperti Dreamgirls, Austin Powers in Goldmember, serta Obsessed; wanita yang dijuluki Queen Bey itu kini dikabarkan sedang mengerjakan sebuah proyek film biopik.
Dilansir dari laman Cinema Blend, pentolan Destiny’s Child itu akan mengangkat kisah nyata tentang Saartjie Baartman; seorang wanita Afrika Selatan yang diperbudak dan dipamerkan dalam pertunjukan orang aneh di London karena bentuk tubuh khas Khoisa yang dimilikinya - ditandai oleh pantat besar.
Advertisement
Baca Juga
- Nyanyikan 'Let It Go', Channing Tatum Menjelma Sebagai Putri Elsa
- Album 'Unforgettable', Bukti Natalie Cole Bangkit dari Masa Kelam
- Konser Legenda Slank 32 Tahun, Gandeng Musisi Legenda
Saartjie Baartman sendiri awalnya bekerja sebagai budak dari seorang petani Belanda di dekat Cape Town. Kemudian datanglah kakak petani tersebut, seorang dokter bedah militer , yang ternyata memiliki usaha sampingan sebagai pemasok hewan dan orang-orang untuk pertunjukan. Ia pun membawa Saartjie ke London ke London pada tahun 1810 untuk ditampilkan pada pertunjukan orang aneh ‘Hottentot Venus’ di Egyptian Hall of Piccadilly Circus.
Akhirnya para aktivis perbudakan berjuang atas nama dirinya. Mereka berpendapat bahwa ia dipaksa untuk melakukan tindakan ofensif melebihi batas. Sayangnya, usaha mereka gagal. Baartman kemudian pindah ke Paris, di mana ia terus menghibur , tetapi kemudian mkiskin dan meninggal pada tahun 1815.
Mengamati kisah Saartjie, sepertinya Beyonce sedang mengincar Oscar. Walaupun Saartjie bukanlah seorang tokoh ternama, kisah tragis dan perjuangan kaum marginal seperti itu biasanya dilirik oleh para juri Academy Awards. Berdasarkan berita yang dirilis The Sun, Beyonce memang tengah serius mengembangkan kemampuan aktingnya.
Pada surat kabar tersebut, sebuah sumber yang dekat dengan Beyonce berkata, “Walaupun dia memiiki serangkaian film yang mendapat ulasan bagus, (Beyonce) masih merasa belum mendapatkan peran yang menjadi sebuah terobosan baginya. Sekarang dia ingin menulis sebuah skenario untuk mendapatkan rasa hormat – dan semoga juga mendapat penghargaan – dari industri film. Dia berpikir kisah Saartjie bisa menjadi tiketnya.”