Sukses

Entertainment

Film Star Wars Sukses Besar, J.J. Abrams Justru Menyesal

Fimela.com, Jakarta Film terbaru Star Wars, Star Wars: The Force Awakens masih berjaya di box office berbagai negara. Sesuai banyak prediksi, film besutan J.J. Abrams ini meraih sukses di pasaran.

Bahkan film ketujuh dari seri Star Wars ini diyakini bakal menggeser Titanic di peringkat kedua film terlaris sepanjang masa, dan mungkin saja meruntuhkan Avatar yang masih kokoh di peringkat pertama.

Ironisnya, keberhasilan tersebut justru membuat sang sutradara merasa menyesal. Wah, kenapa bisa begitu?

Star Wars: The Force Awakens. foto: screen rant

Sutradara J.J. Abrams seharusnya berpikir ulang saat menolak tawaran untuk menggarap film terbaru, Star Wars Episode VIII. Pasalnya, kesuksesan Star Wars: The Force Awakens menjadi bukti kalau ia berhasil menuai prestasi besar. 

Menurut berita dari Entertainment Tonight, salah seorang sahabat dekat J.J. Abrams, Greg Grunberg, mengakui kalau temannya itu kini sangat galau dan menyesal karena tak akan duduk lagi di kursi sutradara film Star Wars Episode VIII. "Waktu membaca skenario film 'Star Wars Episode VIII', J.J. Abrams mengatakan hal yang tidak pernah ia katakan sebelumnya," kata Greg.

J.J. Abrams. Foto: via kotaku.com.au

"Ia mengakui jika jalan cerita film tersebut sangat bagus. J.J. Abrams bahkan menyesal dan berandai-andai jika ia bisa menggarap film kedelapan dari seri Star Wars tersebut," sambung Greg. Di Star Wars Episode VIII nanti, J.J. Abrams sebenarnya tetap akan terlibat, tapi sebagai produser eksekutif. Sedangkan kursi sutradara sudah diisi oleh Rian Johnson yang dikenal lewat film Looper dan serial Breaking Bad.

Sementara itu, tim produksi masih belum memberikan bocoran tentang sinopsis maupun nama pemain yang akan tampil di Star Wars Episode VIII yang akan dirilis pada 2017 mendatang. Yang jelas, J.J. Abrams tak akan duduk lagi di bangku sutradara.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading