Sukses

Entertainment

Eksklusif Shiha Zikir, Geluti Dangdut Demi D'Academy Asia

Fimela.com, Jakarta Nama Shiha Zikir akhir-akhir ini mulai sering diperbincangkan para penggemar musik dangdut di Indonesia. Dara cantik asal Malaysia ini memang menarik perhatian para pecinta dangdut karena keikutsertaannya dalam ajang D'Academy Asia.

Memiliki paras cantik dan suara yang merdu, tak sulit bagi Shiha untuk mendapatkan perhatian masyarakat Indonesia. Apalagi dirinya memang memiliki kualitas sebagai penyanyi kelas wahid dengan suaranya yang khas.

Shiha sendiri mengawali karirinya bukan sebagai penyanyi dangdut. Dirinya sendiri memiliki latar belakang sebagai penyanyi pop di Malaysia. Maka dari itu keikutsertaan Shiha di D'Academy Asia patut diacungi jempol.

Eksklusif Shiha Zikir (Foto: Galih W.Satria, Digital Imaging: Denti Ebtaviani/Bintang.com)

Baca Juga

Mengawali karir dengan mengikuti ajang kompetisi Mentor season 5, Shiha sukses menjadi runner-up dan mulai berkarir sebagai penyanyi. Sejak saat itu, Shiha sudah mengeluarkan 1 mini album dan 2 single yang semakin memantapkan karirnya sebagai penyanyi di Malaysia.

Tampil membawakan lagu dangdut yang jauh dari latar belakangnya membuat Shiha merasa tertantang. Meski bukan penyanyi dangdut, Shiha memang memiliki minat yang kuat untuk belajar dangdut. Hal itulah yang membuatnya tertarik hingga akhirnya memutuskan untuk berkompetisi di D'Academy Asia.

Mengikuti kompetisi D'Academy Asia dan jauh dari tempat asalnya tak membuat Shiha merasa sedih. Dirinya justru senang karena banyaknya dukungan untuknya baik itu dari keluarga maupun para penggemarnya. Di Indonesia sendiri shiha selalu memdapatkan support dari penggemar asal Indonesia.

Eksklusif Shiha Zikir (Foto: Galih W.Satria, Digital Imaging: Denti Ebtaviani/Bintang.com)

Ketika ditemui tim Bintang.com di sela-sela penampilannya di D'Academy Asia, Shiha Zikir juga berbicara mengenai masa depannya dalam berkarir. Mulai dari membuka peluang untuk berkarir di Indonesia hingga keinginannya untuk bernyanyi dangdut selepas D'Academy Asia berakhir.

Tak cuma itu, kontestan D'Academy Asia yang memiliki wajah seperti penyanyi asal Indonesia yaitu Rossa ini juga mengungkapkan isi pikirannya tentang dangdut. Mulai dari kesulitannya untuk bernyanyi dangdut hingga saingan terberatnya di D'Academy Asia diungkapkannya kepada tim Bintang.com. Ingin tahu bagaimana perbincangan tim Bintang.com dengan Shiha Zikir? Yuk simak hasil wawancara lengkapnya.

Dari Pop, Bantir Setir ke Dangdut untuk D'Academy Asia

Bagaimana awal karir Shiha sebagai penyanyi?

Di Malaysia saya mulai karir bernyanyi saat memasuki kompetisi bernama Mentor season 5 tahun 2011 dan jadi runner-up. Mentor itu berada di bawah salah satu stasiun TV di Malaysia yaitu TV3. Jadi waktu itu di Mentor season 5 saya jadi protege (anak didik). Mentor saya waktu itu Alhamarhum Datuk Sharifah Aini dan saya jadi protege-nya. Setelah itu saya melanjutkan karir sebagai penyanyi di Malaysia. Saya juga sudah ada 1 mini album dan 2 single baru yang rilis.

Sejak kapan mulai belajar bernyanyi?

Sejak umur 7 tahun mulai berlajar bernyanyi. Ketika umur 7 tahun almarhum ayah saya mengajari saya bernyanyi. Bermula dari lagu-lagu berirama melayu tradisional. Karena itu saya suka lagu-lagu melayu tradisional. Jadi saya belajar bernyanyi memang atas dasar minat nyanyi sejak kecil.

Apakah latar belakang bermusik Shiha memang dangdut?

Bukan, saya di Malaysia bukan penyanyi dangdut. Saya penyanyi pop dan ballad.

Mengapa akhirnya tertarik untuk bernyanyi dangdut?

Sebenarnya saya seorang penggemar dangdut juga di Malaysia. Tapi saya nyanyi lagu dangdut khas Malaysia. Kalo dibandingkan dengan di Indonesia lagu dangdut Indonesia lebih sukar untuk dibawakan. Di sini (D'Academy Asia) saya nyanyi lagu dangdut dan lagu tradisonal melayu.

Eksklusif Shiha Zikir (Foto: Galih W.Satria, Digital Imaging: Denti Ebtaviani/Bintang.com)

Apa ada kesulitan menyanyikan lagu dangdut?

Dari cengkok melayu tak masalah, untuk menyanyikan lagu dangdut Indonesia tak terlalu susah. Kesulitannya adalah karena saya hanya diberi waktu beberapa hari untuk belajar sebelum bernyanyi di atas panggung.

Apa perbedaan musik dangdut di Indonesia dan Malaysia?

Cengkoknya, kalau di Indonesia cengkoknya lebih susah. Sedangkan di Malaysia lebih simpel. Musik dan cara bernyanyinyapun lebih simpel, tak sesulit di Indonesia. Karena dangdut sudah menjadi akar di indonesia. Maka dari itu saya sebagai orang luar Indonesia masih perlu belajar. Kalau di Malaysia lebih ke lagu irama melayu asli, kalau di Indonesia dangdut. Di Indonesia banyak yang sangat menyukai dangdut, berbeda dengan Malaysia yang kebanyakan lagu pop dan lagu barat. Kalau dangdut pun lagu dangdut yang cenderung pop. Di Malaysia lagu dangdut tak dibesarkan seperti di Indonesia. Saya bangga dengan Indonesia karena mempertahankan irama dangdut, kalau di Malaysia tak begitu menjadi pujaan.

Siapa penyanyi yang menjadi idola Shiha di Malaysia dan Indonesia?

Kalau di Malaysia yang mengagumi Alhamarhum Datuk Sharifah Aini, Datuk Siti Nurhaliza. Kalau di Indonesia ada bunda Hetty Koes Endang, bunda Rita Sugiarto, Rossa, dan Krisdayanti.

Eksklusif Shiha Zikir (Foto: Galih W.Satria, Digital Imaging: Denti Ebtaviani/Bintang.com)

Bagaimana awal mula ikut di kompetisi D'Academy Asia?

Awalnya ditawarkan pihak Indosiar untuk ikut D'Academy Asia. Awalnya saya tanya dulu apakah akan nyanyi semua lagu dangdut kah atau bagaimana. Kalau semua lagu dangdut mungkin saya akan berpikir apakah saya layak berada disini. Tapi saya diberi pilihan boleh bernyanyi lagu berirama melayu. Sebab itulah saya masuk ke kompetisi ini. Tim produksi bilang saya boleh nyanyi lagu-lagu melayu. Tapi jika saya ditantang menyanyikan lagu dangdut Indonesia, maka itu jadi tantangan saya untuk belajar.

Bagaimana perasaan Shiha bisa sampai sejauh ini di D'Academy Asia?

Saya terharu, karena awalnya ada 20 orang peserta yang sangat bagus. Jadi Alhamdulillah saya bisa bertahan sampai babak ini. Saya sudah senang bisa sampai tahap ini.

Siapa lawan terberat di D'Academy Asia?

Semuanya berat, tapi yang paling berat tentunya peserta dari Indonesia. Sebab musik dangdut memang punya Indonesia. Jadi diantara 4 negara semestinya Indonesia yang paling kuat. Tapi peserta dari luar Indonesia seperti saya tak akan berputus asa.

Apakah optimis menjadi juara di D'Academy Asia?

Saya pasti optimis. Saya akan melakukan yang terbaik semampu saya. Tapi rezeki kan sudah dituliskan oleh Tuhan. Jadi kita harus tetap berusaha keras.

Dukungan Penggemar dan Keluarga buat Shiha Zikir Bersemangat

Bagaimana dukungan penggemar untuk Shiha?

Banyak sekali dukungan untuk saya. Sekarang di Instagram saya kebanyakan semua Indonesia. Bisa dikatakan 50:50. Tapi memang kebanyakan komentar dari orang Indonesia. Jadi orang Indonesia sangat supportif kepada saya meskipun saya berasal dari Malaysia. Itu yang membuat saya senang.

Bagaimana dukungan dari keluarga Shiha?

Alhamdulillah saya disini ditemani ibu saya, jadi saya bersemangat untuk mengikuti kompetisi ini.

Dari semua komentator D'Academy Asia, mana yang memberikan masukan dan saran paling berguna untuk Shiha?

Semuanya, semua komentator saya hormati pendapatnya. Tapi yang paling saya suka adalah Soimah, sebab apa yang saya rasakan sebagai seorang kontestan, apa yang dia katakan semuanya sesuai. Dia berkata seperti dia benar-benar fokus. Apa kesalahan yang saya rasakan dia juga tahu. Dia benar-benar tahu apa yang saya rasakan sebagai kontestan.

Bagaimana rasanya jauh dari rumah selama mengikuti kompetisi D'Academy Asia?

Alhamdulillah disini tak ada gangguan. Semua orang menyenangkan. Jadi tak ada rasa sedih untuk kembali ke pulang cepat-cepat ke Malaysia. Sebab saya senang berada disini.

 Eksklusif Shiha Zikir (Foto: Galih W.Satria, Digital Imaging: Denti Ebtaviani/Bintang.com)

Setelah D'Academy Asia selesai apa bakal terus ke dangdut?

Saya sebenarnya suka dengan genre dangdut. Kalau setelah ini berpeluang bernyanyi dangdut kenapa tidak? Karena memang saya menyukai semua genre dangdut. Mungkin sebelumnya saya banyak bernyanyi lagu pop, tapi apa salahnya saya bawa lagu dangdut. Kalau ada tawaran saya akan terima.

Sempat berpikir untuk berkarir di Indonesia?

Ya, saya memimpikan berkarir di Indonesia, kalau ada peluang dan ada orang yang menawarkan, saya akan senang sekali.

Siapa musisi Indonesia yang ingin diajak berkolaborasi?

Banyak, ada Rossa. Kalau orang lama saya ingin berduet dengan bunda Rita Sugiarto dan Hetty Koes Endang.

 Eksklusif Shiha Zikir (Foto: Galih W.Satria, Digital Imaging: Denti Ebtaviani/Bintang.com)

Setelah D'Academy Asia selesai, apa akan ada project ke depannya?

Ada 1 single yang akan Shiha rilis. Sebenarnya Shiha akan rilis single itu pada bulan November kemarin, tapi karena Shiha ikut kompetisi ini (D'Academy Asia) maka single ini ditunda.

Apa judul singlenya?

Judulnya 'Seperti Novel Cinta'. Lagunya ciptaan Ajay, lagu dan lirik diciptakan beliau. Saya rencananya akan rilis single itu di Malaysia. Tapi kalau orang Indonesia memberikan support saya akan rilis di Indonesia juga.

Lagunya bercerita tentang apa?

Lagunya mengisahkan tentang cinta yang sedih, putus cinta dan sakit hati. Lagunya bergenre pop ballad.

Kapan proses pembuatan single ini berlangsung?

Saya sudah mulai rekaman bulan Juni kemarin. Kita memang tak rilis cepat karena saya ada pekerjaan dengan program TV Malaysia. Terus bulan November ditunda lagi ketika saya ikut kompetisi ini (D'Academy Asia).

Bagaimana dengan video klip?

Kita memang ada rencana untuk buat video klip, tapi belum diproduksi. Mudah-mudahan secepatnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading