Kasus Prostitusi Tak Mampu Dongkrak Film Baru Nikita Mirzani

Fimela.com, Jakarta Nama Nikita Mirzani memang sedang mencuat dalam beberapa hari ini. Meski jadi bahan pemberitaan, tapi film terbarunya, Black Honeymoon, ternyata kurang diminati penonton.

Menurut data dari portal Film Indonesia, Rabu (16/12/2015), Black Honeymoon hanya mampu meraup 6.821 penonton selama enam hari penayangannya di bioskop. Film Black Honeymoon merupakan debut penyutradaraan Hengki Kurniawan. Selain itu, Hengki juga merangkap sebagai produser, penulis skenario dan pemain utama.

Selain Hengki dan Nikita Mirzani, film ini juga diperkuat oleh Terry Putri, Dian Widayanti dan Raffi Ahmad. Namun faktanya nama-nama top tersebut tidak mampu mendongkrak kelarisan film mereka. Black Honeymoon yang bergenre drama-thriller ini rilis pada 10 Desember kemarin, bersamaan dengan dua film lainnya, Harim di Tanah Haram dan Penghuni Lain.

Ironisnya, Nikita diciduk polisi karena dinilai terlibat kasus prostisusi juga di tanggal tersebut. Biasanya saat seorang pemain film menjadi bahan pemberitaan karena sebuah kasus, filmnya akan ramai diminati penonton. Salah satu contohnya adalah film Arwah Goyang Karawang (Arwah Goyang Jupe Depe) yang dirilis pada 2011.

Perseteruan dua pemain utamanya, Julia Perez dan Dewi Perssik yang berujung pada masalah hukum, cukup membantu kelarisan film tersebut.

 Namun setelah itu beberapa film yang pemain utamanya ramai jadi bahan pemberitaan karena sebuah kasus, tak lagi jadi jaminan sukses. Film Nikita Mirzani yang dirilis pada 2013 lalu, Pokun Roxy, juga kurang berhasil.

Padahal berita perseteruan Nikita dengan pemain lainnya, Jenny Cortez, sempat ramai di media. Hal tersebut seperti terulang lagi di film Black Honeymoon yang dibintangi Nikita Mirzani. Penonton film Indonesia sepertinya sudah lebih pintar dalam memilih film yang akan mereka tonton. Sensasi ternyata tak jadi jaminan sebuah film diminati banyak penonton.