Fimela.com, Jakarta Ungkapan bangsa yang besar adalah yang tidak melupakan sejarah seolah bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Tidak sedikit sejarah yang dikaburkan demi sebuah 'kepentingan'. Oleh karena itu artis Dinda Kanya Dewi mengajak masyarakat untuk membuka mata tentang sejarah.
Dinda pun mengaku sebagai produk orde baru yang bergidik ketika mendengar lagu Genjer Genjer para Gerwani. Padahal kehadirannya di tahun 65 dulu membantu masyarakat belajar membaca. Bahkan tak sedikit kegiatan positif yang dilakukan mereka.
Advertisement
Baca Juga
"Ternyata saya dibodohi. Makanya saya harus buka mata saya tentang apa yang terjadi di indonesia. Apalagi berkaitan dengan tragedi 65 yang mengatakan ada partai bersalah. Saya melihat dari sisi orang-orang yang diambil haknya secara paksa," ujar Dinda Kanya Dewi di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2015).
Dinda pun mendukung kehadiran museum Rekoleksi yang dapat membuka mata masyarakat tentang apa yang sebenarnya terjadi. Apalagi banyak sekali saksi hidup yang menderita lantara tudingan itu.
"Bagus sekali, jadi pengujung bisa tahu sejarah kita. Banyak sekali saksi hidup yang menderita karena haknya dicabut secara paksa. Saya akan selalu support aktivitas yang berguna generasi muda. Ini membuka luka lama tapi orang harus tahu," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Dinda Kanya Dewi mengajak generasi muda agar peduli dan tidak menutup diri tentang sejarah negeri ini. "Saya rasa teman-teman masih menutup diri. Yuk sama-sama buka mata dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," tandasnya.