Fimela.com, Jakarta Andressa Urach percaya bahwa pencariannya akan perhatian yang tak terkendali adalah akibat dari masa kanak-kanaknya yang kehilangan cinta dan kasih sayang. Seperti apa kisahnya?
Ayahnya menolaknya di hari dia lahir ke dunia pada 11 Oktober 1987. Penolakan tersebut karena dia lebih gelap dari anggota lain di keluarganya yang memiliki keturunan Jerman, memiliki mata biru atau hijau dan rambut pirang.
Ayahnya meninggalkan rumah segera setelah itu. Ibunya, Marisete, yang berusia 14 tahun ketika memilikinya dan tidak memiliki pengalaman dan kesabaran sama sekali membesarkannya dengan pukulan yang keras dan sering.
Advertisement
Baca Juga
Ketika dia berusia tiga tahun, ibunya jatuh cinta dengan laki-laki lain dan pindah bersamanya. Mereka pindah ke kota kecil di mana ada pasangan tua yang juga tinggal dan dia mulai memanggil mereka nenek dan kakek.
Ketika ibunya pergi bekerja, dia sering tinggal sendirian dengan kakek yang berusia 58 tahun tersebut. Kakek itu menyiksanya selama lima tahun ke depan sampai istrinya menangkap basahnya dan Andressa yang sudah berusia 8 tahun kembali dengan ibunya ke Porto Alegre.
“Pengalaman masa kecilku, membuatku tumbuh sebagai gadis kesepian, miskin, dan pemberontak. Pacar, melarikan diri, agresif, dan kecanduan menjadi perilakuku,” katanya.
Andressa kemudian mulai merokok di usia 11 tahun dan merokok ganja di usia 13 tahun. Setelah ibunya menemukan rokok di lemari pakaiannya, dia memukulinya kemudian meninggalkannya dengan ayahnya.
Di sana, dia mulai pergi ke pesta dengan kerabatnya yang berusia 16 tahun. Bersamanya, Andressa mengatakan bahwa dia mengalami pengalaman seksualnya di usia 14 tahun.
Setahun kemudian, Andressa jatuh cinta dengan laki-laki di sekolah dan dengan restu ibunya, mereka menikah satu minggu kemudian. Sebelum ulang tahunnya yang ke-17, dia melahirkan putra mereka, Arthur. Sayangnya, pernikahan mereka hanya bertahan lima tahun.
Menjadi seorang ibu tunggal di usia yang sangat muda dan harus terus berjuang kemudian membuatnya terjerumus ke dunia prostitusi. Mendengar sepupu seorang teman yang mendapat uang sebagai penari erotis, Andressa Urach kemudian menghubungi sebuah klub telanjang dan rumah bordil di pusat Porto Alegre.