Fimela.com, Jakarta Selain buka-bukaan tentang pengalamannya hampir meninggal, Andressa Urach juga membahas sisi hidupnya yang lain. Salah satu sisi tersebut adalah masa kecilnya yang memilukan.
Dia disiksa di usia tiga tahun oleh laki-laki yang dipanggilnya kakek. Dia juga kehilangan keperawanannya dengan kerabat di usia 14 tahun.
Tujuh tahun kemudian, di usia 21 tahun, dia mulai bekerja sebagai pelacur di rumah bordil di pusat kota asalnya, Porto Alegre, di selatan Brazil. Sejak itu, beberapa kejadian memilukan lain kembali menimpanya.
Advertisement
Baca Juga
Pernah satu kali, dia dan perempuan panggilan lainnya dipaksa berlutut di lantai sebuah motel dengan seorang bos geng menekankan pistol ke dahinya. Dia berteriak bahwa Andressa dan yang lainnya pantas mati.
Kemudian, pemilik jaringan dealer mobil di negara bagian Rio Grande de Sul, meninggalkan dirinya yang pingsan di sebuah motel lainnya. Sebelumnya, dia digantung di tempat tidur dn wajahnya ditinju.
Andressa juga pernah mengalami tiga overdosis, dua di antaranya terjadi di pesta saat ia masih remaja. Overdosis ketiga terjadi tahun 2011 di sebuah pesta seorang playboy jutawan terkenal di Rio de Janeiro.
Bukan jera, harga Andressa Urach semakin naik, begitu pula dengan klien kaya dan terkenal yang menginginkan jasanya. Di bulan Juli 2012, di tengah persiapannya bersaing di final Miss BumBum, dia terbang ke London karena seorang atlet terkenal dari skuat Brazil berani membayar £ 2.800 (Rp 58,5 juta kurs hari ini) untuk menghabiskan lima hari bersamanya. Sang atlet pun menanggung biaya penerbangan, hotel mewah, dan semua biaya lain selama perjalanannya.