Fimela.com, Jakarta Mengawali karir sebagai presenter, nama Herjunot Ali kini dikenal luas sebagai aktor film layar lebar. Pria yang akrab disapa Junot ini mulai angkat nama setelah menjadi finalis MTV VJ Hunt 2004.
Junot kemudian mulai menggeluti bidang akting dengan bermain sinetron. Pria kelahiran 8 Oktober 1985 ini pernah bermain di sinetron Di Sini Ada Setan, Soul Mate dan Bawang Putih Bawang Merah. Sedangkan di layar lebar, Herjunot Ali mengawali debutnya lewat film Lovely Luna (2005).
Setelah itu, pria bernama lengkap Mahbub Herjunot Ali ini tampil di film Realita, Cinta dan Rock’n Roll (2006), dan Gara-gara Bola (2008). Entah kebetulan atau tidak, setelah itu Junot banyak membintangi film yang diangkat dari novel. Itu diawali dari film keempatnya, Di Bawah Lindungan Ka’bah (2011). Film yang disutradarai Hanny R. Saputra itu diadaptasi dari novel terkenal berjudul sama karya Buya Hamka.
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, film yang juga dibintangi Laudya Cynthia Bella itu kurang berhasil. Justru film kelimanya, 5 cm (2012), yang meraih sukses. Film besutan Rizal Mantovani itu berhasil menggaet jutaan penonton untuk datang ke bioskop. Setelah itu, tiga film berikutnya yang dibintangi Junot diadaptasi dari sebuah novel.
Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013), yang juga diangkat dari novel klasik berjudul sama karya Buya Hamka. Film tersebut cukup laris dan menuai banyak pujian. Junot bahkan terpilih sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji di ajang Festival Film Bandung 2014. Ia juga menjadi nominator Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2014.
Junot kemudian bermain di film Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh (2014). Film yang disutradarai Rizal Mantovani itu diangkat dari seri pertama novel Supernova karya Dewi Lestari. Lalu yang terbaru, Junot bermain di film Sunshine Becomes You, yang akan dirilis pada 23 Desember nanti.
Film yang juga dibintangi Nabilah JKT48 dan Boy William itu diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Ilana Tan. Film yang disutradarai Rocky Soraya dan diproduksi Hitmaker Studios itu mengklaim menampilkan cerita dan lokasi yang sesuai dengan novelnya. Salah satunya adalah lokasi syuting yang seluruhnya dilakukan di New York, Amerika Serikat.
Sunshine Becomes You menceritakan kisah cinta Alex Hirano dan Mia Clark (Nabilah). Alex yang seorang pianis tangannya tak sengaja terluka gara-gara Mia. Kejadian itu ternyata membuat keduanya menjalin hubungan khusus. Namun kisah cinta mereka semakin rumit karena adik Alex, Ray Hirano (Boy William), juga menyukai Mia.
Para pemain utamanya termasuk Junot, harus melakukan persiapan khusus sebelum menjalani syuting. Apa peran yang dimainkan Junot di Sunshine Becomes You dan persiapan khusus apa yang harus dilakukannya? Lalu peran apa lagi yang ingin dimainkan oleh Junot? Siapa aktor yang menjadi inspirasinya dalam berakting?
Simak hasil wawancara dengan Herjunot Ali saat ditemui tim Bintang.com, Henry dan Febio Hernanto di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Apa peran dan karakter Anda di film Sunshine Becomes You?
Saya berperan sebagai Alex Hirano, dia seorang pianis keturunan Jepang dan Indonesia yang tinggal dan besar di Amerika Serikat. Orangnya perfeksionis dan teratur.
Apa saja persiapan sebelum menjalani syuting?
Persiapan seperti biasa, ada proses reading. Selain itu ada sesi tambahan, saya mesti latihan piano klasik sekitar dua bulan. Karena menjadi pianis terkenal, tentunya saya harus bisa meyakinkan sebagai seorang pianis dan harus saya sendiri yang memainkannya.
Advertisement
1
Berarti sekarang sudah mahir bermain piano?
Sekarang sudah lumayan bisa, tapi saya kemarin itu kan latihan piano klasik, beda banget sama piano pop. Pada dasarnya saya memang bisa bermain piano, tapi untuk di film ini saya harus berlatih khusus piano klasik yang memang nggak gampang dipelajari. Pihak Hitmaker memberikan sesi latihan intensif agar saya belajar dari awal lagi.
Apa ada kesulitan selama berlatih?
Cukup lancar sih. Ya karena itu tadi, saya memang sudah punya basic bermusik. Selain piano, saya juga bisa memainkan gitar, bass dan drum. Itu cukup membantu saya untuk berlatih piano klasik.
Sebelumnya sudah membaca novel Sunshine Becomes You?
Belum. Saya baca novelnya pas dapet peran di filmnya. Jadi selain membaca skrip atau skenario, saya baca juga novelnya karena di situ bisa lebih rinci memahami cerita dan karakter yang saya mainkan.
Apa hal yang menarik dari peran Anda sebagai Alex Hirano?
Ini memang peran yang menarik. Sebagai musisi, Alex itu perfeksionis dan terkenal karena sikapnya yang untouchable. Dia gak gampang disentuh dan sangat berhati-hati. Di sisi lain, dia sebenarnya punya sisi humanis, bisa tersentuh juga dan vulnerable (rapuh).
Bagaimana dengan proses syuting yang seluruhnya dilakukan di New York?
Syuting semua adegan memang dilakukan di New York. Kita syuting selama sekitar tiga minggu di sana. Rasanya, menyenangkan dan kotanya enak, hahaha. Ini pengalaman pertama saya ke New York.
Baca Juga: Aktor Muda Hollywood Tampil di Film Nabilah JKT48-Herjunot Ali
Apa ada kendala selama syuting di New York?
Kendala apa ya, kayaknya gak ada. Mungkin nuansa kerjanya yang terasa beda. Selama di sana kita harus menghadapi program kerja yang profesional banget. Kita harus sesuai jadwal karena memang di sana gak ada toleransi soal waktu. Kalau misalnya jam 6 harus selesai syuting di satu gedung, ya di jam 6 itu gedung sudah harus kosong bukan lagi beres-beres atau baru selesai take. Pokoknya di sana benar-benar strict soal waktu.
Apa yang menarik dari Sunshine Becomes You?
Yang menarik, karena menampilkan drama-romance dan komedi dengan gaya baru dan belum banyak ditampilkan di film Indonesia lainnya. Selain itu, kita membuat film ini dengan maksimal, gak dibuat asal-asalan karena kita punya tanggung jawab untuk membuat karya yang terbaik. Mudah-mudahan film ini disukai penonton.
Setelah ini apa proyek Anda selanjutnya?
Saya ada proyek film lagi tahun depan, tapi belum bisa ungkapin sekarang. Setahun mungkin cukup main di satu film saja, saya gak mau terlalu banyak.
Apa ada rencana bermain di televisi lagi, seperti tampil di sinetron?
Di televisi mungkin saja nanti, tapi untuk sekarang belum ada.
2
Film terakhir yang Anda tonton di bioskop?
Terakhir saya nonton film James Bond, Spectre. Lumayan bagus sih menurut saya, tapi gak sebagus Casino Royale dan Skyfall. Memang sulit mengulang formula lama untuk bisa sukses lagi. Tapi Spectre gak jelek-jelek amat. Saya nonton semua film James Bond.
Siapa pemeran James Bond favorit Anda?
Awalnya saya suka Pierce Brosnan. Tapi setelah Daniel Craig jadi James Bond, dia jadi favorit saya. Kalau saya bilang, Craig itu Bond paling humanis. Dia bisa berdarah, bisa kesakitan dan panik. Beda sama James Bond sebelumnya yang kayaknya untouchable dan jadi gak masuk akal banget.
Anda termasuk selektif memilih peran, biasanya apa pertimbangan untuk memilih peran?
Yang saya liat semuanya sih, kadang kita gak bisa pilih sutradaranya siapa atau lawan main kiat siapa. Yang pasti saya mau tau dulu film ini mau dibawa kemana. Kalo mereka punya visi bagus, punya target penonton yang jelas, baru saya mau terima.
Siapa aktor favorit yang menginspirasi Anda?
Kalau aktor luar saya paling suka Daniel Day Lewis. Aktingnya sangat bagus dan dia sudah menang tiga piala Oscar. Terakhir, dia dapat Oscar di film Lincoln. Dia itu seorang method actor, dia bisa memerankan karakter apa saja dan menyatu banget sama perannya. Pokoknya, luar biasa keren. Kalau aktor lokal, banyak yang saya suka karena mereka punya karakter masing-masing.
Apa film yang paling ditunggu di akhir tahun ini?
Saya lagi menunggu filmnya (Alejandro Gonzales) Inarritu, The Revenant yang dibintangi Leonardo DiCaprio. Kayaknya filmnya bagus dan akting Leonardo keren di situ. Saya juga mau lihat film barunya (Quentin) Tarantino, The Hateful Eight. Film-film Tarantino biasanya seru dan menarik.
Film seperti apa yang lebih Anda suka, yang ringan dan menghibur atau yang serius dan berbobot?
Saya suka film apa saja. Karena lewat film saya bisa nambah wawasan dan nambah referensi dalam berakting. Kalau film yang saya suka, tergantung pada mindset pada saat kita nonton. Kalau saya nonton film-film James Bond atau superhero seperti Avengers, saya cuma mau memanjakan mata supaya terhibur. Beda kalau saya nonton film seperti Birdman, saya memperhatikan ceritanya, gaya penyutradaraannya dan unsur-unsur lainnya.
Peran apa lagi yang ingin Anda mainkan? Apa tertarik bermain sebagai karakter pahlawan?
Peran seperti apa, sebenarnya gak ada target khusus. Kalau jadi karakter pahlawan atau pelaku sejarah, pernah ada tawaran tapi visinya gak cocok jadi belum saya terima. Mungkin saja kalau memang cocok dan saya tertarik, saya akan terima.
Baca Juga: Pevita Pearce Tenyata Tak Bisa Berpaling dari Herjunot Ali