Fimela.com, Jakarta Kejadian teror di Paris membekas dalam ingatan Kartika Putri. Selain tak bisa pulang ke Indonesia karena penerbangan yang penuh ia juga harus kelaparan. Hal itu harus ia rasakan pasalnya semua toko makanan yang ada di sana tutup.
"Disana harusnya 2 minggu, jadinya 5 hari. Besoknya kan mau pulang tapi takut. Nahan makan juga karena kalau keluar kan parno, resto dan toko makanan disana juga tutup," tutur Kartika Putri di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (23/11/2015).
Advertisement
Baca Juga
- Kezia Karamoy Pantau Keselamatan Kartika Putri di Paris
- Selamat dari Teror Paris, Kartika Putri Narsis di Kota Roma
- Selamat Dari Paris, Kartika Putri Nikmati Keindahan Rome Italy
Bahkan, di hotel tempatnya menginap pun sampai kehabisan makanan. Alhasil akibat kejadian teror yang ada di kota Paris. Kartika Putri hanya bisa mendapatkan makan pagi yang disediakan di tempatnya menginap.
"Di hotel juga banyak yang kehabisan makanan, mereka cuma sediain breakfast. Jadi nahan laper seharian," sambung Kartika Putri.
Lebih lanjut, karena kejadian teror tersebut membuat Kartika Putri mengalami trauma. Sampai saat ini kalau ia melihat petugas keamanaan yang bertugas Kartika langsung merasakan lemas.
"Trauma banget keluar dari Perancis ke Italia aja nggak bisa tidur. Karena setelah kejadian itu kan banyak yang patroli. Setiap lihat polisi patroli langsung lemes kaki aku," ungkap Kartika Putri.