Fimela.com, Jakarta Minggu lalu, tubuh seorang laki-laki tunawisma ditemukan di sebuah kotak kardus di belakang restoran cepat saji di pusat kota Kingston, Jamaika. Petugas tidak dapat mengidentifikasi laki-laki yang tidak memiliki identifikasi pada dirinya tersebut. Mereka pun pergi ke Jamaica’s National DNA Database. Ketika hasilnya kembali, petugas tidak bisa mempercayai mata mereka; laki-laki itu adalah mega bintang Bob Marley.
“Aku pikir itu lelucon. Rekanku berlari ke kantor, melambaikan secarik kertas. ‘Kamu tidak akan percaya,’ katanya. Aku mengatakan kepadanya untuk tenang dan menjelaskan. Ketika dia mengatakan kepadaku, aku tidak percaya,” kata Jacob Chambers, kepala petugas, kepada now8news.com.
“Aku menatap hasil tersebut dengan mata lebar. Ini kesalahan,” aku Jacob. Memang selama ini Bob Marley dianggap meninggal pada tahun 1981 saat kembali ke Jamaika dari Jerman. Tapi jika begitu, mengapa tubuh rentanya terbaring di kamar mayat pusat kota Jamaika?
Baca Juga
Satu penjelasan pun muncul di benak Jacob. “Aku menyimpulkan kalau seseorang sedang melontarkan lelucon dan mengatakan kepada asistenku untuk melabeli tubuh itu dengan ‘orang tak dikenal.’ Ini berarti ia bisa dikremasi oleh petugas dan kematian diajukan sebagai seorang laki-laki usia 60-an akhir hingga 70-an awal, tanpa nama. Kemudian hal-hal menjadi aneh.”
Advertisement
Sore itu, kantor dikunjungi oleh orang-orang dengan kacamata hitam. Mereka mengenakan jas dan menyebut diri mereka pejabat pemerintah. Mereka menegaskan kalau tubuh itu memang Bob Marley. Bob Marley telah memalsukan kematiannya pada tahun 1981, dia bosan dengan semua perhatian media dan hanya ingin menjalani kehidupan yang tenang menjadi pengamen jalanan di Jamaika. Pemerintah Jamaika pun mengikuti rencana Bob Marley mengingat mereka akan menerima royalti dari album Exodus-nya.
Jacob Chambers pun menegaskan kalau pejabat pemerintah tersebut memindahkan tubuh Bob Marley dan hasil DNA-nya serta laporan kematiannya. Mereka pergi dengan sebuah peringatan bagi Jacob dan stafnya untuk tetap diam atau mereka akan menghadapi konsekuensi serius.